medcom.id, Kairo: Jenderal Purnawirawan Abdel Fatah Al Sisi berhasil meraih kemenangan mutlak 96,6 persen dalam pemilihan presiden Mesir untuk menggantikan Presiden Mohamed Moursi yang dilengserkan pada awal Juli 2013 lalu. Ketua Komisi Pemilihan Presiden, Anwar Al Asie membacakan keputusan hasil pilpres pada Selasa (3/6/2014) waktu setempat.
Mantan Panglima Militer itu mengungguli lawan tunggalnya, Capres Hamdeen Sabahi dengan perolehan 23,7 juta suara atau 96,9 persen dari total 24,5 juta suara sah, dan Sabahi hanya memperoleh 3,1 persen atau hanya 757.511 suara. Pengguna hak pilih sebanyak sebanyak 47,45 persen dari total daftar pemilih tetap 53,7 juta, dan 1,4 juta suara dinyatakan tidak sah.
Pilpres yang digelar pekan lalu selama tiga hari itu merupakan pemilu kedua pasca Revolusi 25 Januari 2011 yang menumbangkan 30 tahun rezim Presiden Hosni Mubarak. Pemilu pertama digelar 2012 yang dimenangkan Mohamed Moursi dari Ikhwanul Muslimin, namun dilengserkan oposisi dukungan militer setahun kemudian pada 3 Juli 2013. Moursi dan hampir semua pimpinan Ikhwanul Muslimin saat ini di dalam penjara atas tuduhan pembunuhan demonstran.
Presiden Al Sisi direncanakan dilantik oleh Ketua Mahkamah Konstitusi pada akhir pekan ini. Awalnya pilpres ini hanya dijadwalkan dua hari pada 26 dan 27 Mei 2014, namun ditambah satu hari lagi menjadi tiga untuk memberi kesempatan kepada pemilih untuk menggunakan hak konstitusionalnya.
Rakyat Mesir merayakan kemenangan tersebut dengan memenuhi Bundaran Tahrir, ikon revolusi Mesir di pusat kota Kairo. Ribuan pendukung Al Sisi melambaikan bendera mini dan gambar kepala negara mereka yang baru. "Selamat datang presiden baru Mesir. Ini adalah kemenangan bagi seluruh rakyat Mesir," tulis spanduk raksasa di Bundaran Tahrir.
medcom.id, Kairo: Jenderal Purnawirawan Abdel Fatah Al Sisi berhasil meraih kemenangan mutlak 96,6 persen dalam pemilihan presiden Mesir untuk menggantikan Presiden Mohamed Moursi yang dilengserkan pada awal Juli 2013 lalu. Ketua Komisi Pemilihan Presiden, Anwar Al Asie membacakan keputusan hasil pilpres pada Selasa (3/6/2014) waktu setempat.
Mantan Panglima Militer itu mengungguli lawan tunggalnya, Capres Hamdeen Sabahi dengan perolehan 23,7 juta suara atau 96,9 persen dari total 24,5 juta suara sah, dan Sabahi hanya memperoleh 3,1 persen atau hanya 757.511 suara. Pengguna hak pilih sebanyak sebanyak 47,45 persen dari total daftar pemilih tetap 53,7 juta, dan 1,4 juta suara dinyatakan tidak sah.
Pilpres yang digelar pekan lalu selama tiga hari itu merupakan pemilu kedua pasca Revolusi 25 Januari 2011 yang menumbangkan 30 tahun rezim Presiden Hosni Mubarak. Pemilu pertama digelar 2012 yang dimenangkan Mohamed Moursi dari Ikhwanul Muslimin, namun dilengserkan oposisi dukungan militer setahun kemudian pada 3 Juli 2013. Moursi dan hampir semua pimpinan Ikhwanul Muslimin saat ini di dalam penjara atas tuduhan pembunuhan demonstran.
Presiden Al Sisi direncanakan dilantik oleh Ketua Mahkamah Konstitusi pada akhir pekan ini. Awalnya pilpres ini hanya dijadwalkan dua hari pada 26 dan 27 Mei 2014, namun ditambah satu hari lagi menjadi tiga untuk memberi kesempatan kepada pemilih untuk menggunakan hak konstitusionalnya.
Rakyat Mesir merayakan kemenangan tersebut dengan memenuhi Bundaran Tahrir, ikon revolusi Mesir di pusat kota Kairo. Ribuan pendukung Al Sisi melambaikan bendera mini dan gambar kepala negara mereka yang baru. "Selamat datang presiden baru Mesir. Ini adalah kemenangan bagi seluruh rakyat Mesir," tulis spanduk raksasa di Bundaran Tahrir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)