medcom.id, Jakarta: Organisasi lingkungan hidup Walhi mengusulkan kepada pemerintah untuk melakukan kroscek lebih lanjut dalam penyelidikan kerusakan terumbu karang di Raja Ampat akibat dihantam kapal Caledonian Sky asal Inggris.
Selain menyingkronkan kebijakan yang akan dikeluarkan oleh 3 kementerian terkait, pemerintah juga dinilai perlu memanggil nakhoda kapal untuk mendalami kronologis bersandarnya kapal hingga merusak karang.
"Kami mengusulkan kepada pemerintah agar nakhodanya yang membawa kapal itu dipanggil ke Indonesia dan diperiksa secara langsung," kata Manajer Penanganan Kasus dan Emergency Walhi Edo Rakhman, dalam Metro News, Jumat 17 Maret 2017.
Selain meminta kejelasan, pemanggilan nakhoda kapal juga perlu untuk mengetahui kronologis melintasnya kapal hingga merusak karang. Hal itu untuk mencari adakah unsur kesengajaan.
"Kronologis kejadian harus clear untuk memastikan ada unsur kesengajaan atau tidak. Kalau ada, selain ganti rugi proses pidana juga jalan," katanya.
Menurut Edo, yang menjadi kecurigaan adalah teknologi yang diduga tak mendukung saat kapal berlayar. Sebab kapal-kapal serupa sering berlayar dan baru kali ini bermasalah.
Edo mengatakan secara teknologi, kapal Caledonian Sky harusnya mengetahui kapan waktu pasang dan surut laut dan jalur mana yang bisa dan tidak bisa dilintasi.
"Misalnya mereka masuk pukul 23.00 malam. Sebelum sampai di titik itu sudah pasti kan mengetahui jalur yang dilalui itu mempunyai kedalaman sekian. Logikanya tak masuk akal kalau teknologinya tidak mengetahui," jelasnya.
medcom.id, Jakarta: Organisasi lingkungan hidup Walhi mengusulkan kepada pemerintah untuk melakukan kroscek lebih lanjut dalam penyelidikan kerusakan terumbu karang di Raja Ampat akibat dihantam kapal Caledonian Sky asal Inggris.
Selain menyingkronkan kebijakan yang akan dikeluarkan oleh 3 kementerian terkait, pemerintah juga dinilai perlu memanggil nakhoda kapal untuk mendalami kronologis bersandarnya kapal hingga merusak karang.
"Kami mengusulkan kepada pemerintah agar nakhodanya yang membawa kapal itu dipanggil ke Indonesia dan diperiksa secara langsung," kata Manajer Penanganan Kasus dan Emergency Walhi Edo Rakhman, dalam
Metro News, Jumat 17 Maret 2017.
Selain meminta kejelasan, pemanggilan nakhoda kapal juga perlu untuk mengetahui kronologis melintasnya kapal hingga merusak karang. Hal itu untuk mencari adakah unsur kesengajaan.
"Kronologis kejadian harus clear untuk memastikan ada unsur kesengajaan atau tidak. Kalau ada, selain ganti rugi proses pidana juga jalan," katanya.
Menurut Edo, yang menjadi kecurigaan adalah teknologi yang diduga tak mendukung saat kapal berlayar. Sebab kapal-kapal serupa sering berlayar dan baru kali ini bermasalah.
Edo mengatakan secara teknologi, kapal Caledonian Sky harusnya mengetahui kapan waktu pasang dan surut laut dan jalur mana yang bisa dan tidak bisa dilintasi.
"Misalnya mereka masuk pukul 23.00 malam. Sebelum sampai di titik itu sudah pasti kan mengetahui jalur yang dilalui itu mempunyai kedalaman sekian. Logikanya tak masuk akal kalau teknologinya tidak mengetahui," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)