Jakarta: Puncak penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Presidensi G20 akan berlangsung dalam waktu dekat, yakni pada 15-16 November 2022 di Bali. Semua stakeholder termasuk Polri terus mengupayakan agar forum kerjasama 20 negara ekonomi utama dunia, berlangsung aman, nyaman dan lancar.
Di antaranya dari sisi pengamanan lalu lintas selama KTT berlangsung. Kakorlantas Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi memastikan koordinasi dengan semua pihak terkait terus dijalankan agar kesiapan dari panitia dan tuan rumah penyelenggaraan KTT G20 berjalan baik.
"Keberhasilan suatu operasi adalah karena keterlibatan aktif seluruh stakeholder dan masyarakat. Berbicara soal lalu lintas, masyarakat juga terlibat di dalamnya, tentunya jalan yang nyaman dilalui serta kerjasama antara ketua adat," kata Firman dalam Program Selamat Pagi Indonesia Metro TV, Selasa, 27 September 2022.
Firman menjelaskan KTT G20 yang pertama kali digelar di Indonesia sejak Desember 2021 ini merupakan hajatan bersama. Keterlibatan semua pihak termasuk masyarakat di sekitar lokasi kegiatan menjadi hal yang sangat penting.
Dalam pengamanan nanti, akan ada rekayasa lalu lintas seperti pemberlakuan satu arah dan penutupan beberapa ruas jalan di beberapa titik untuk kelancaran. Beberapa survei lapangan yang dilakukan, pihaknya juga menemukan sejumlah jalan yang relatif sempit dan berharap masyarakat sekitar tidak memarkirkan kendaraan di pinggir jalan pada waktu-waktu tertentu.
"Sampai hari ini, kita terus sisir rute-rute yang akan dilalui untuk memastikan kondisi yang ada, kekuatan dan cara bertindak yang tepat," ujarnya.
Masyarakat Bali merupakan kunci utama dalam menyukseskan penyelenggaraan KTT ini. Karena itu, pihaknya akan terus membangun komunikasi dan berkoordinasi aktif dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat.
"Mari menjadi tuan rumah yang baik agar Bali menjadi kebanggaan kita untuk event internasional ke depannya," imbaunya.
Kemudian terkait pengawalan VVIP, pihak Polri berkoodinasi dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang menjadi leading sector. Pihaknya akan melakukan latihan dan simulasi bersama dalam hal pengawalan ini.
Pelatihan juga termasuk dalam penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan. Pasalnya mayoritas kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang akan digunakan dalam perhelatan akbar ini, berbasis listrik.
Pihaknya sudah mengantongi jumlah VVIP yang akan dikawal, pelibatan personel dan penggunaan kekuatan yang dibutuhkan serta rute yang akan dilalui VVIP, baik dalam keadaan normal ataupun kontinjensi.
"Kita akan all out di sana untuk memaksimalkan memastikan situasi nyaman dan tetap menunjukkan profesionalisme kita dalam melaksanakan kegiatan pengamanan itu sendiri. Nanti kita akan dibantu satua kerja lainnya seperti Sabhara, Pam Obvit, teman-teman TNI dan Dinas Perhubungan," ungkap Firman.
Pula pemanfaatan kamera pengawas tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) dan kamera pengawas lainnya. Setidaknya ratusan kamera pengawas termasuk ETLE sudah tersebar di beberapa titik yang dinilai rawan dan strategis di Bali.
Semua kamera pengawas itu akan terintegrasi dan dapat dipantau di command center Korlantas Polri. Dari situ, pihaknya bisa melihat secara real time terkait situasi dan kondisi yang ada di lapangan, termasuk dampak dari rekayasa lalu lintas yang dilakukan, untuk mengambil keputusan tertentu.
"Semua kesiapan kita siagakan sedemikian rupa untuk memberikan kenyamanan dan keamanan tanpa harus masyarakat ketakutan tapi kesiapsiagaan itu penting terlebih tadi kita berhadapan dengan sesuatu yang tidak pasti," tegasnya.
Jakarta: Puncak penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Presidensi G20 akan berlangsung dalam waktu dekat, yakni pada 15-16 November 2022 di Bali. Semua
stakeholder termasuk Polri terus mengupayakan agar forum kerjasama 20 negara ekonomi utama dunia, berlangsung aman, nyaman dan lancar.
Di antaranya dari sisi pengamanan lalu lintas selama KTT berlangsung. Kakorlantas Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi memastikan koordinasi dengan semua pihak terkait terus dijalankan agar kesiapan dari panitia dan tuan rumah penyelenggaraan KTT G20 berjalan baik.
"Keberhasilan suatu operasi adalah karena keterlibatan aktif seluruh
stakeholder dan masyarakat. Berbicara soal lalu lintas, masyarakat juga terlibat di dalamnya, tentunya jalan yang nyaman dilalui serta kerjasama antara ketua adat," kata Firman dalam
Program Selamat Pagi Indonesia Metro TV, Selasa, 27 September 2022.
Firman menjelaskan KTT G20 yang pertama kali digelar di Indonesia sejak Desember 2021 ini merupakan hajatan bersama. Keterlibatan semua pihak termasuk masyarakat di sekitar lokasi kegiatan menjadi hal yang sangat penting.
Dalam pengamanan nanti, akan ada rekayasa lalu lintas seperti pemberlakuan satu arah dan penutupan beberapa ruas jalan di beberapa titik untuk kelancaran. Beberapa survei lapangan yang dilakukan, pihaknya juga menemukan sejumlah jalan yang relatif sempit dan berharap masyarakat sekitar tidak memarkirkan kendaraan di pinggir jalan pada waktu-waktu tertentu.
"Sampai hari ini, kita terus sisir rute-rute yang akan dilalui untuk memastikan kondisi yang ada, kekuatan dan cara bertindak yang tepat," ujarnya.
Masyarakat Bali merupakan kunci utama dalam menyukseskan penyelenggaraan KTT ini. Karena itu, pihaknya akan terus membangun komunikasi dan berkoordinasi aktif dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat.
"Mari menjadi tuan rumah yang baik agar Bali menjadi kebanggaan kita untuk
event internasional ke depannya," imbaunya.
Kemudian terkait pengawalan VVIP, pihak Polri berkoodinasi dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang menjadi
leading sector. Pihaknya akan melakukan latihan dan simulasi bersama dalam hal pengawalan ini.
Pelatihan juga termasuk dalam penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan. Pasalnya mayoritas kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang akan digunakan dalam perhelatan akbar ini, berbasis listrik.
Pihaknya sudah mengantongi jumlah VVIP yang akan dikawal, pelibatan personel dan penggunaan kekuatan yang dibutuhkan serta rute yang akan dilalui VVIP, baik dalam keadaan normal ataupun kontinjensi.
"Kita akan
all out di sana untuk memaksimalkan memastikan situasi nyaman dan tetap menunjukkan profesionalisme kita dalam melaksanakan kegiatan pengamanan itu sendiri. Nanti kita akan dibantu satua kerja lainnya seperti Sabhara, Pam Obvit, teman-teman TNI dan Dinas Perhubungan," ungkap Firman.
Pula pemanfaatan kamera pengawas tilang elektronik atau
Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) dan kamera pengawas lainnya. Setidaknya ratusan kamera pengawas termasuk ETLE sudah tersebar di beberapa titik yang dinilai rawan dan strategis di Bali.
Semua kamera pengawas itu akan terintegrasi dan dapat dipantau di
command center Korlantas Polri. Dari situ, pihaknya bisa melihat secara
real time terkait situasi dan kondisi yang ada di lapangan, termasuk dampak dari rekayasa lalu lintas yang dilakukan, untuk mengambil keputusan tertentu.
"Semua kesiapan kita siagakan sedemikian rupa untuk memberikan kenyamanan dan keamanan tanpa harus masyarakat ketakutan tapi kesiapsiagaan itu penting terlebih tadi kita berhadapan dengan sesuatu yang tidak pasti," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)