Jakarta: Kebakaran yang memimpa kios Blok A, Jakarta Selatan, terjadi tepat di samping gardu induk (receiving sub station) MRT Jakarta. Kendati berdekatan, kebakaran dipastikan tak berdampak pada MRT Jakarta.
"Memang lokasi kebakaran berada tepat di samping gardu induk MRT Jakarta. Tapi, ini tidak berdampak besar bagi infrastruktur MRT Jakarta," kata Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Muhamad Kamaludin dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2019.
Kamaluddin menyampaikan kebakaran yang terjadi subuh tadi hanya menimbulkan kerusakan ringan pada pagar pembatas area gardu induk. PT MRT Jakarta tengah memperbaiki kerusakan tersebut.
"Gedung dan peralatan garduk induk telah diidentifikasi dan diketahui dalam kondisi aman dan mampu beroperasi secara normal. Insiden ini tidak berdampak pada operasionalisasi gardu induk dan rencana operasi MRT Jakarta," ungkap dia.
Kamaluddin juga memastikan infrastruktur berupa jalan layang dan Stasiun Blok A tidak terdampak. Keduanya siap untuk beroperasi melayani masyarakat sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Tadi pagi, sekitar pukul 04.00 WIB, kebakaran terjadi di Blok A, Panglima Polim, Jakarta Selatan. Percikan api diduga dari korsleting listrik. Ratusan kios ludes dilahap api.
Baca: Kebakaran Pasar Blok A Hanguskan 380 Kios
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berjanji tak akan lepas tangan kepada korban. Gubernur Anies Baswedan bakal memberikan bantuan dana untuk pedagang korban kebakaran Blok A sebesar Rp10 juta per kepala.
"Pemerintah melalui Pasar Jaya akan menyiapkan sekitar 10 juta untuk para pedagang," kata Anies di lokasi kebakaran, Jakarta Selatan.
Dana bantuan itu diharapkan bisa menjadi modal awal para pedagang untuk memulai kembali usahanya. Selain memberikan modal bantuan, Pemprov juga akan mencarikan tempat pengganti.
"Kita siapkan tempat pengganti sementara, akan kita musyawarahkan siang ini dengan koperasi dan Pasar Jaya. Ancar-ancar sekarang ke Pasar Pondok Indah tapi nanti kita bahas lagi di musyawarah," ungkap Anies.
Jakarta: Kebakaran yang memimpa kios Blok A, Jakarta Selatan, terjadi tepat di samping gardu induk (
receiving sub station) MRT Jakarta. Kendati berdekatan, kebakaran dipastikan tak berdampak pada MRT Jakarta.
"Memang lokasi kebakaran berada tepat di samping gardu induk MRT Jakarta. Tapi, ini tidak berdampak besar bagi infrastruktur MRT Jakarta," kata Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Muhamad Kamaludin dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2019.
Kamaluddin menyampaikan kebakaran yang terjadi subuh tadi hanya menimbulkan kerusakan ringan pada pagar pembatas area gardu induk. PT MRT Jakarta tengah memperbaiki kerusakan tersebut.
"Gedung dan peralatan garduk induk telah diidentifikasi dan diketahui dalam kondisi aman dan mampu beroperasi secara normal. Insiden ini tidak berdampak pada operasionalisasi gardu induk dan rencana operasi MRT Jakarta," ungkap dia.
Kamaluddin juga memastikan infrastruktur berupa jalan layang dan Stasiun Blok A tidak terdampak. Keduanya siap untuk beroperasi melayani masyarakat sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Tadi pagi, sekitar pukul 04.00 WIB, kebakaran terjadi di Blok A, Panglima Polim, Jakarta Selatan. Percikan api diduga dari korsleting listrik. Ratusan kios ludes dilahap api.
Baca: Kebakaran Pasar Blok A Hanguskan 380 Kios
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berjanji tak akan lepas tangan kepada korban. Gubernur Anies Baswedan bakal memberikan bantuan dana untuk pedagang korban kebakaran Blok A sebesar Rp10 juta per kepala.
"Pemerintah melalui Pasar Jaya akan menyiapkan sekitar 10 juta untuk para pedagang," kata Anies di lokasi kebakaran, Jakarta Selatan.
Dana bantuan itu diharapkan bisa menjadi modal awal para pedagang untuk memulai kembali usahanya. Selain memberikan modal bantuan, Pemprov juga akan mencarikan tempat pengganti.
"Kita siapkan tempat pengganti sementara, akan kita musyawarahkan siang ini dengan koperasi dan Pasar Jaya. Ancar-ancar sekarang ke Pasar Pondok Indah tapi nanti kita bahas lagi di musyawarah," ungkap Anies.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)