Jakarta: Universitas Pertahanan (Unhan) bersama Naval Postgradute School (NPS), Amerika Serikat, berkolaborasi merancang keamanan energi di laut. Topik keamanan energi di laut tak bisa lepas dari persoalan keamanan maritim global.
"Kami berdiskusi mengenai bagaimana mengoptimalkan penggunaan energi di kapal. Karena ke depan, keamanan energi tak bisa dipisahkan dengan isu keamanan maritim," kata guru besar dan dosen tetap di Unhan, Rudiyanto, dalam keterangan tertulis, Jumat, 19 Oktober 2018.
Rudiyanto bersama mantan Kepala Staf TNI AL Laksamana (Purn) Marsetio mewakili Unhan diundang ke kampus NPS di Monterey, California, Amerika Serikat (AS). Keduanya banyak dimintai pendapat mengenai peraturan internasional yang dikeluarkan Organisasi Maritim Dunia (IMO).
"Kami membahas soal lingkungan laut, terutama usai pertemuan COP 21 (Cooperation on the Parties) yang berlangsung di Paris, Perancis, mengenai sustainable developmemt goals (SDG)," kata Marsetio.
Ia bercerita hubungan antara penggunaan energi dan lingkungan. Persoalan pemanasan global, kata Marsetio, menjadi topik hangat saat berdiskusi. Khususnya terkait optimalisasi penggunaan bahan bakar, pemilihan rute, dan waktu berlayar untuk keperluan transportasi laut.
Riset energi
Pada kesempatan itu, kedua perguruan tinggi ini berencana melakukan kolaborasi riset di sektor energi. Unhan merasa perlu berkolaborasi karena tengah membuka program doktoral (S3). Kolaborasi diperlukan untuk memacu Unhan agar bisa secepatnya menjadi salah satu pusat keunggulan keilmuan, khususnya di bidang pertahanan.
NPS merupakan salah satu sekolah favorit di Amerika, khususnya bagi tentara Angkatan Laut. Di NPS para prajurit AL mendalami pengetahuan tentang strategi dan efektivitas perang, terorisme, teknologi dan informasi, serta peningkatan ketahanan nasional.
Sedangkan Unhan adalah institusi yang didirikan oleh Pemerintah Indonesia pada 2009. Kampus ini mengkhususkan diri kepada studi pertahanan program master (S2). Saat ini Unhan tengah mengembangkan program doktoral (S3).
Unhan terdiri atas Fakultas Strategi Pertahanan, Fakultas Manajemen Pertahanan, Fakultas Keamanan Nasional, dan Fakultas Teknologi Pertahanan. Sejak didirikan, sudah ada 1.637 lulusan. Saat ini Unhan terus berbenah untuk bisa sejajar dengan universitas pertahanan lain di dunia.
Jakarta: Universitas Pertahanan (Unhan) bersama Naval Postgradute School (NPS), Amerika Serikat, berkolaborasi merancang keamanan energi di laut. Topik keamanan energi di laut tak bisa lepas dari persoalan keamanan maritim global.
"Kami berdiskusi mengenai bagaimana mengoptimalkan penggunaan energi di kapal. Karena ke depan, keamanan energi tak bisa dipisahkan dengan isu keamanan maritim," kata guru besar dan dosen tetap di Unhan, Rudiyanto, dalam keterangan tertulis, Jumat, 19 Oktober 2018.
Rudiyanto bersama mantan Kepala Staf TNI AL Laksamana (Purn) Marsetio mewakili Unhan diundang ke kampus NPS di Monterey, California, Amerika Serikat (AS). Keduanya banyak dimintai pendapat mengenai peraturan internasional yang dikeluarkan Organisasi Maritim Dunia (IMO).
"Kami membahas soal lingkungan laut, terutama usai pertemuan COP 21 (Cooperation on the Parties) yang berlangsung di Paris, Perancis, mengenai
sustainable developmemt goals (SDG)," kata Marsetio.
Ia bercerita hubungan antara penggunaan energi dan lingkungan. Persoalan pemanasan global, kata Marsetio, menjadi topik hangat saat berdiskusi. Khususnya terkait optimalisasi penggunaan bahan bakar, pemilihan rute, dan waktu berlayar untuk keperluan transportasi laut.
Riset energi
Pada kesempatan itu, kedua perguruan tinggi ini berencana melakukan kolaborasi riset di sektor energi. Unhan merasa perlu berkolaborasi karena tengah membuka program doktoral (S3). Kolaborasi diperlukan untuk memacu Unhan agar bisa secepatnya menjadi salah satu pusat keunggulan keilmuan, khususnya di bidang pertahanan.
NPS merupakan salah satu sekolah favorit di Amerika, khususnya bagi tentara Angkatan Laut. Di NPS para prajurit AL mendalami pengetahuan tentang strategi dan efektivitas perang, terorisme, teknologi dan informasi, serta peningkatan ketahanan nasional.
Sedangkan Unhan adalah institusi yang didirikan oleh Pemerintah Indonesia pada 2009. Kampus ini mengkhususkan diri kepada studi pertahanan program master (S2). Saat ini Unhan tengah mengembangkan program doktoral (S3).
Unhan terdiri atas Fakultas Strategi Pertahanan, Fakultas Manajemen Pertahanan, Fakultas Keamanan Nasional, dan Fakultas Teknologi Pertahanan. Sejak didirikan, sudah ada 1.637 lulusan. Saat ini Unhan terus berbenah untuk bisa sejajar dengan universitas pertahanan lain di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)