medcom.id, Jakarta: Pengamat terorisme Ridlwan Habib menyebut serangan bom di Bandung tidak ditujukan sebagai bom bunuh diri. Hal ini terlihat dari tipikal serangan yang meletakkan bom di suatu tempat.
"Secara tipologi memang serangan bukan ditujukan untuk bom bunuh diri," kata Ridwan dalam Breaking News Metro TV, Senin (27/2/2017).
Ridlwan mengatakan tipikal bom bunuh diri biasanya dilakukan pelaku dengan membawa sebuah barang kemudian diledakan. Sementara dalam kasus ini, bom justru ditinggalkan begitu saja.
Meski begitu, Ridlwan mencurigai bahwa pelaku tak bekerja sendiri. Paling tidak ada orang lain yang melatihnya untuk membuat bom.
Ridlwan menyebut alasan lain mengapa tindakan pelaku teror itu bukan bunuh diri adalah melihat dari persiapannya yang singkat. Kemudian pemilihan lokasi yang tidak tepat.
Diketahui, sebelum meledakkan bom, pelaku mengancam polisi membebaskan rekannya dari tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Hal tersebut, oleh Ridlwan dipandang aneh sebab lokasi yang dipilih untuk eksekusi sama sekali tak tepat.
"Dari pemilihan tempat agak aneh. Kemudian tuntutannya adalah pembebasan temantemannya kenapa tidak di penjara atau markas kepolisian?" katanya.
Kemudian, terkait bahan yang digunakan untuk melakukan peledakkan pun, sudah tampak bahwa pelaku memang mempersiapkan seranga tersebut singkat. Sebab, kata Ridlwan, perlu dana dan dukungan besar untuk mempersiapkan serangan.
medcom.id, Jakarta: Pengamat terorisme Ridlwan Habib menyebut serangan bom di Bandung tidak ditujukan sebagai bom bunuh diri. Hal ini terlihat dari tipikal serangan yang meletakkan bom di suatu tempat.
"Secara tipologi memang serangan bukan ditujukan untuk bom bunuh diri," kata Ridwan dalam Breaking News Metro TV, Senin (27/2/2017).
Ridlwan mengatakan tipikal bom bunuh diri biasanya dilakukan pelaku dengan membawa sebuah barang kemudian diledakan. Sementara dalam kasus ini, bom justru ditinggalkan begitu saja.
Meski begitu, Ridlwan mencurigai bahwa pelaku tak bekerja sendiri. Paling tidak ada orang lain yang melatihnya untuk membuat bom.
Ridlwan menyebut alasan lain mengapa tindakan pelaku teror itu bukan bunuh diri adalah melihat dari persiapannya yang singkat. Kemudian pemilihan lokasi yang tidak tepat.
Diketahui, sebelum meledakkan bom, pelaku mengancam polisi membebaskan rekannya dari tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Hal tersebut, oleh Ridlwan dipandang aneh sebab lokasi yang dipilih untuk eksekusi sama sekali tak tepat.
"Dari pemilihan tempat agak aneh. Kemudian tuntutannya adalah pembebasan temantemannya kenapa tidak di penjara atau markas kepolisian?" katanya.
Kemudian, terkait bahan yang digunakan untuk melakukan peledakkan pun, sudah tampak bahwa pelaku memang mempersiapkan seranga tersebut singkat. Sebab, kata Ridlwan, perlu dana dan dukungan besar untuk mempersiapkan serangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)