Jobfair di kampus IPB, Dramaga Bogor, Jawa Barat.MTVN/Istimewa
Jobfair di kampus IPB, Dramaga Bogor, Jawa Barat.MTVN/Istimewa

Merangsang Kaum Muda Bertani

24 Oktober 2016 20:37
medcom.id, Bogor: Alih fungsi lahan pertanian secara gila-gilaan menjadi persoalan serius dalam pengadaan pangan di Indonesia. Penyusutan lahan juga otomatis menyunat jumlah petani.
 
Lahan pertanian berkurang 100 ribu hektare saban tahun. Survei Badan Pusat Statistik menunjukkan, pada 2003, jumlah rumah tangga usaha tani di Indonesia masih 31,17 juta. Tapi, sepuluh tahun kemudian, angka itu menyusut tinggal 26,13 juta atau berkurang 5 juta petani.
 
Ironisnya, ekstensifikasi lahan dan meningkatkan luasan lahan bukan perkara mudah. Terlebih, pertanian dinilai bukan sektor menjanjikan, terutama bagi kaum muda.

Perlu stimulasi agar kaum muda terangsang untuk ke sawah. Salah satunya adalah penggunaan teknologi modern. Bioteknologi. Nah, baru-baru ini, semua alat biotek itu dipamerkan pada jobfair di kampus IPB, Dramaga Bogor, Jawa Barat.
 
Direktur HRD Monsanto Indonesia Lidia Rusvita mengatakan, setelah melihat sejumlah produk biotek, ternyata banyak mahasiswa dan pemuda antusias untuk bertani. “Mereka generasi milenial, sangat mencintai teknologi. Peran mereka dalam menuntut ilmu pertanian, utamanya bioteknologi, pasti akan membantu mengatasi masalah pengadaan pangan,” ungkap Lidia.
 
CEO Monsanto Indonesia Ganesh Pamugar Satyagraha sepakat. Dia memastikan, Masanto terus berkomitmen pada teknologi peningkatan produktivitas petani serta kualitas hasil panen. Harapannya, kelak Indonesia tak lagi mengimpor pangan.
 
“Membawa negeri ini unggul, berswasembada, bahkan menjadikan Indonesia pemain utama dalam pengadaan pangan dunia,” kata Ganesh.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan