Jakarta: Pengamat terorisme, Harits Abu Ulya, merespons isu yang mengaitkan Jemaah Islamiyah (JI) dengan Islamic State of Irac and Syiria (ISIS). Menurut Harits, keduanya berbeda. Dia meyakini JI benar-benar bubar dan bukan untuk sembunyi (taqqiyah).
“JI bukan ISIS dan JI tidak ada hubunganya dengan ISIS. JI juga bubar bukan karena taqqiyah dan waktu akan membuktikan semuanya,” Ucap Harits Abu Ulya, kepada Medcom.id di Jakarta, 2 Agustus 2024.
Harits meminta masyarakat berpikir konstruktif dan tidak berspekulasi terhadap bubarnya JI. Sebab, organisasi itu secara terbuka menyatakan pembubaran, dan berkeinginan positif untuk kembali ke Indonesia.
Hal senada disampaikan pengamat teroris Ridwan Habib. Menurutnya, JI sangat berbeda dengan ISIS, dan tak punya motivasi seperti ISIS dalam melakukan aksi teror.
“JI bukan bubar karena taqiyyah karena JI sendiri tidak pernah setuju dengan ISIS. Ucap Ridwan.
Ridwan meminta pemerintah Indonesia mengajak ormas-ormas islam lain seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Menurut Ridwan, peran mereka sangat penting untuk merangkul eks JI, misalnya dengan membuat kegiatan moderat yang pro Pancasila.
Densus 88 Antiteror Polri menangkap tersangka HOK, 19, yang diketahui merupakan simpatisan Daulah Islamiyah yang terkait dengan ISIS, pada 1 Agustus 2024. HOK diketahui berencana melakukan aksi teror bom bunuh diri dengan menggunakan bahan peledak berjenis Triaceton Triperoxide (TATP).
Jakarta: Pengamat
terorisme, Harits Abu Ulya, merespons isu yang mengaitkan Jemaah Islamiyah (JI) dengan Islamic State of Irac and Syiria (ISIS). Menurut Harits, keduanya berbeda. Dia meyakini JI benar-benar bubar dan bukan untuk sembunyi (
taqqiyah).
“JI bukan ISIS dan JI tidak ada hubunganya dengan
ISIS. JI juga bubar bukan karena
taqqiyah dan waktu akan membuktikan semuanya,” Ucap Harits Abu Ulya, kepada
Medcom.id di Jakarta, 2 Agustus 2024.
Harits meminta masyarakat berpikir konstruktif dan tidak berspekulasi terhadap bubarnya JI. Sebab, organisasi itu secara terbuka menyatakan pembubaran, dan berkeinginan positif untuk kembali ke Indonesia.
Hal senada disampaikan pengamat teroris Ridwan Habib. Menurutnya, JI sangat berbeda dengan ISIS, dan tak punya motivasi seperti ISIS dalam melakukan aksi teror.
“JI bukan bubar karena
taqiyyah karena JI sendiri tidak pernah setuju dengan ISIS. Ucap Ridwan.
Ridwan meminta pemerintah Indonesia mengajak ormas-ormas islam lain seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Menurut Ridwan, peran mereka sangat penting untuk merangkul eks JI, misalnya dengan membuat kegiatan moderat yang pro Pancasila.
Densus 88 Antiteror Polri menangkap tersangka HOK, 19, yang diketahui merupakan simpatisan Daulah Islamiyah yang terkait dengan ISIS, pada 1 Agustus 2024. HOK diketahui berencana melakukan aksi teror bom bunuh diri dengan menggunakan bahan peledak berjenis Triaceton Triperoxide (TATP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)