medcom.id, Jakarta: Ratusan orang dari Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) menyemut di jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, tepatnya di depan Gedung DPRD DKI. Sebelumnya ratusan orang ini melakukan aksi long march dari Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Tidak ada pengalihan arus lalu lintas di Jalan Kebon Sirih. Akibatnya, arus lalu lintas tersendat akibat penyempitan jalan oleh massa GMJ.
Pantauan Metrotvnews.com, Senin (1/6/2015), nampak keamanan di komplek DPRD diperketat. Ratusan personel Polisi dengan peralatan lengkap dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa.
Polisi mengerahkan pasukan dari Brimob dan Sabhara Polda Metro Jaya masing-masing satu kompi. Pengamanan juga diperkuat dari Polres Jakarta Pusat, dan Polsek Gambir sebanyak 100 personel. Bila aksi semakin panas, jumlah personel akan ditingkatkan.
"100 orang polisi gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Menteng," kata Kapolsek Menteng Komisaris Dedy Tabrani.
Untuk mencegah tindakan anarkistis, polisi mempersiapkan gas air mata, body protector, dan tameng. Semua diangkut menggunakan bus pengendalian massa.
Massa GMJ gabungan dari Generasi Cinta Negeri (Gentari), FPI, FUI, FBR, FBB, Bara Api, Progres 98, dan Permata Forkabi. Ketua Bidang Humas GMJ Aminuddin menyampaikan unjuk rasa ini ada lima, yaitu:
1. Menolak Ahok karena arogan/preman,
2. Ahok tidak layak memimpin,
3. Ahok minoritas yang menyakiti mayoritas,
4. Ahok tidak tahu kearifan lokal,
5. Ahok tidak pancasilais.
medcom.id, Jakarta: Ratusan orang dari Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) menyemut di jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, tepatnya di depan Gedung DPRD DKI. Sebelumnya ratusan orang ini melakukan aksi
long march dari Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Tidak ada pengalihan arus lalu lintas di Jalan Kebon Sirih. Akibatnya, arus lalu lintas tersendat akibat penyempitan jalan oleh massa GMJ.
Pantauan
Metrotvnews.com, Senin (1/6/2015), nampak keamanan di komplek DPRD diperketat. Ratusan personel Polisi dengan peralatan lengkap dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa.
Polisi mengerahkan pasukan dari Brimob dan Sabhara Polda Metro Jaya masing-masing satu kompi. Pengamanan juga diperkuat dari Polres Jakarta Pusat, dan Polsek Gambir sebanyak 100 personel. Bila aksi semakin panas, jumlah personel akan ditingkatkan.
"100 orang polisi gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Menteng," kata Kapolsek Menteng Komisaris Dedy Tabrani.
Untuk mencegah tindakan anarkistis, polisi mempersiapkan gas air mata, body protector, dan tameng. Semua diangkut menggunakan bus pengendalian massa.
Massa GMJ gabungan dari Generasi Cinta Negeri (Gentari), FPI, FUI, FBR, FBB, Bara Api, Progres 98, dan Permata Forkabi. Ketua Bidang Humas GMJ Aminuddin menyampaikan unjuk rasa ini ada lima, yaitu:
1. Menolak Ahok karena arogan/preman,
2. Ahok tidak layak memimpin,
3. Ahok minoritas yang menyakiti mayoritas,
4. Ahok tidak tahu kearifan lokal,
5. Ahok tidak pancasilais.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)