Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. DOK Kemenag
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. DOK Kemenag

Klarifikasi Menag Soal Pernyataan Kemenag Hadiah Negara untuk NU

Anggi Tondi Martaon • 25 Oktober 2021 15:48
Jakarta: Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan tak bermaksud menyinggung saat menyatakan Kementerian Agama (Kemenag) hadiah negara untuk Nahdatul Ulama (NU). Pernyataan tersebut hanya ingin memotivasi santri dan pesantren.
 
“Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal,” kata Yaqut melalui keterangan tertulis, Senin, 25 Oktober 2021.
 
Dia menilai wajar pernyataan tersebut. Apalagi disampaikan dalam forum internal.

“Memberi semangat itu wajar. Itu forum internal," ungkap dia.
 
Yaqut heran pernyataan tersebut bocor. Sehingga menjadi polemik di tengah masyarakat.
 
Dia menegaskan Kemenag tidak hanya untuk NU. Buktinya, seluruh kebijakan Kemenag memberikan afirmasi kepada semua agama.
 
Yaqut juga menyebut jabatan strategis di Kemenag tak hanya diisi perwakilan NU. Ada organisasi masyarakat (ormas) lain, khususnya Islam yang mendapat jabatan strategis di Kemenag.
 
Yaqut mencontohkan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang dijabat Hilman Latif. Hilman merupakan kader Muhammadiyah.
 
“Semuanya diberikan hak secara proporsional. Ormas juga tidak hanya NU saja,” sebut dia.
 
Yaqut menyebut karakter dasar dan jati diri NU ialah terbuka dan inklusif. NU hadir untuk memberikan diri bagi kepentingan dan maslahat yang lebih besar.
 
“Karena keterbukaan dan mengedepankan kemaslahatan itu sifat dasar NU,” ujar dia.

Kemenag hadiah untuk NU

Gus Yaqut menyebut Kemenag merupakan 'hadiah negara' untuk NU. Hal itu disampaikan dalam seminar virtual yang digelar RMI-PBNU dan diunggah di akun YouTube TVNU.
 
Pernyataan berawal dari perdebatan kecil di kementerian saat mendiskusikan soal Kemenag. Yaqut memiliki keinginan mengubah logo atau tagline Kemenag, yakni 'Ikhlas Beramal'. Dia menilai 'ikhlas' tidak mesti ditulis, melainkan dalam hati.
 
“Ikhlas kok ditulis, ya ini menunjukkan nggak ikhlas," kata dia.
 
Perdebatan kemudian berlanjut menyoal sejarah pendirian Kemenag. Yaqut menyebut ustaz yang kala itu tidak setuju Kemenag harus menaungi semua agama.
 
"Ada yang tidak setuju, bahwa Kementerian ini harus Kementerian agama Islam, karena Kementerian agama itu hadiah negara untuk umat Islam," kata Yaqut.
 
"Saya bantah, bukan. Kementerian Agama itu hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU. Nah, jadi wajar kalau sekarang NU itu memanfaatkan banyak peluang di Kementerian Agama, karena hadiahnya untuk NU," kata Yaqut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan