Jakarta: Pria gemuk atau mereka yang mengalami obesitas dengan timbunan lemak di sekitar lingkar pinggang ternyata lebih rentan terkena penyakit kanker prostat. Hal ini diungkap penelitian yang dirilis oleh University of Oxford di Inggris.
Indeks massa tubuh (BMI) yang besar dapat meningkatkan risiko tumor prostat dan kematian karena penyakit tersebut. Lingkar pinggang, dinilai lebih akurat dalam pengukuran obesitas dibandingkan BMI pada lanjut usia (lansia).
Riset tersebut menyatakan lingkar pinggang tak sesuai meningkatkan risiko kanker prostat meningkat 18 persen. Sementara, risiko munculnya penyakit tersebut meningkat 13 persen setiap 10 sentimeter pertambahan lingkar perut.
"Data kami mengilustrasikan hubungan kompleks dari timbunan lemak dalam tubuh dan kanker prostat, yang bervariasi berdasarkan agresivitas penyakit," kata pemimpin studi, Aurora Perez-Cornago Perez-Cornago.
Para peneliti menggunakan data dari European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC), sebuah kelompok prospektif Eropa yang melibatkan 141.896 pria dari delapan negara yaitu Denmark, Italia, Belanda, Spanyol, Swedia, Inggris, Jerman, dan Yunani.
Data tersebut menemukan terdapat 7.024 orang terkena kanker prostat, 726 orang pada tingkat tinggi, 1.388 orang tingkat sedang, dan 934 kematian karena kanker tersebut.
Maka dari itu, ada baiknya sejak dini sudah mulai merubah gaya hidup dan rutin lakukan olahraga agar memiliki berat badan yang ideal dan kesehatan yang optimal. Karena berat badan ideal dapat menghindari dari berbagai macam penyakit, salah satunya kanker prostat.
Jakarta: Pria gemuk atau mereka yang mengalami
obesitas dengan timbunan lemak di sekitar lingkar pinggang ternyata lebih rentan terkena penyakit
kanker prostat. Hal ini diungkap penelitian yang dirilis oleh University of Oxford di Inggris.
Indeks massa tubuh (BMI) yang besar dapat meningkatkan risiko tumor prostat dan kematian karena penyakit tersebut. Lingkar pinggang, dinilai lebih akurat dalam pengukuran obesitas dibandingkan BMI pada lanjut usia (lansia).
Riset tersebut menyatakan lingkar pinggang tak sesuai meningkatkan risiko kanker prostat meningkat 18 persen. Sementara, risiko munculnya penyakit tersebut meningkat 13 persen setiap 10 sentimeter pertambahan lingkar perut.
"Data kami mengilustrasikan hubungan kompleks dari timbunan lemak dalam tubuh dan kanker prostat, yang bervariasi berdasarkan agresivitas penyakit," kata pemimpin studi, Aurora Perez-Cornago Perez-Cornago.
Para peneliti menggunakan data dari
European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC), sebuah kelompok prospektif Eropa yang melibatkan 141.896 pria dari delapan negara yaitu Denmark, Italia, Belanda, Spanyol, Swedia, Inggris, Jerman, dan Yunani.
Data tersebut menemukan terdapat 7.024 orang terkena kanker prostat, 726 orang pada tingkat tinggi, 1.388 orang tingkat sedang, dan 934 kematian karena kanker tersebut.
Maka dari itu, ada baiknya sejak dini sudah mulai merubah gaya hidup dan rutin lakukan olahraga agar memiliki berat badan yang ideal dan kesehatan yang optimal. Karena berat badan ideal dapat menghindari dari berbagai macam penyakit, salah satunya kanker prostat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)