Kepala BPOM, Roy Sparingga (Foto:MTVN/Githa Farahdina)
Kepala BPOM, Roy Sparingga (Foto:MTVN/Githa Farahdina)

Begini Cara BPOM Uji Beras Plastik

Githa Farahdina • 28 Mei 2015 11:00
medcom.id, Jakarta: Badan Pengujian Obat dan Makanan (BPOM) menggunakan beberapa metode saat menguji beras yang diduga berbahan sintetis. Sampel beras yang digunakan tidak dari satu sumber. Hasilnya, tak ada satupun beras yang mengandung senyawa plastik.
 
BPOM menguji menggunakan alat FTIR (Fourier Transform InfraRed) untuk mengidentifikasi gugus fungsi bahan, identifikasi jenis polimer yang mungkin terkandung dalam beras.
 
"Kami uji plastik pakai FTIR, ada gugus-gugus aktif di sana. Pertama kami gunakan referent standard, dilihat mana pick-pick pada profil spektrumnya. Kamudian kami uji berasnya seperti apa, tidak muncul (kandungan plastik)," kata Kepala BPOM, Roy Sparingga di kantornya, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Kamis (28/5/2015).
 
Kemudian, pihaknya menguji lagi sampel beras baru. Mereka tetap tak menemukan kandungan plastik dalam beras yang menghebohkan masyarakat. "Intinya sederhana sekali, semua uji metode harus divalidasi. Itu kuncinya," tambah Roy.
 
Selain itu, BPOM juga melihat titik leleh beras menggunakan alat Differential Scanning Calorymeter (DSC). Dari pengujian alat ini, terbukti beras tak mengandung plastik.
 
"Kami juga memperkuat hasil itu dengan uji kesetaraan substansi dengan beras standar. Kami lihat profilnya, apa kandungan makronya, seperti protein, karbohidrat, lemak, semua sama. Terus logam beratnya juga normal, sama, artinya tidak ada masalah," tegas Roy.
 
Sampel yang digunakan berasal dari tempat penjualan beras yang diduga beras plastik. BPOM juga mendapat sampel tambahan dari Polri, yakni sampel yang diambil dari PT Sucofindo. Hasilnya sama, hasil uji negatif bahan plastik.
 
"Hasil lab Kemendag, Polri, Kementerian Pertanian,BEPT, lab pusat kajian polymer, semua sama dengan hasil uji lab kami, negatif. Kesimpulannya apakah diragukan? Tidak diragukan lagi, sudah jelas," tegasnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan