medcom.id, Jakarta: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memotong badan AirAsia QZ8501 menjadi beberapa bagian. 10 orang petugas dilibatkan memotong badan 'burung besi' yang beratnya diperkirakan lebih dari 10 ton itu.
"Kami masih dalam tahap pemotongan," kata Kasubag Pelayanan Investigasi Semua Moda KNKT, Wahyu Prihanto saat dihubungi Metrotvnews.com, Selasa (3/3/2015).
Pemotongan sudah dilakukan sejak kemarin petang. Menurut Wahyu, hingga saat ini pihaknya tidak mengalami kendala berarti. "Hanya sempat hujan tadi malam," tukas dia.
Pemotongan dilakukan dengan menggunakan alat-alat pendukung. Pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Syahbandar dan manajemen AirAsia. "Kami memotongnya di Terminal 1 Pelabuhan Tanjung Priok, Pelindo," ujar dia.
Rencananya, hasil potongan badan pesawat itu akan dibawa ke Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) di Curug, Tangerang, Banten, sore ini.
Kepala Basarnas Marsekal Madya Bambang Soelistyo menyerahkan sepenuhnya badan pesawat itu kepada Kepala KNKT Marsda TNI (Purn) Tatang Kurniadi. Penyerahan berlangsung di atas gladak Kapal SAR Pacitan, kemarin.
Badan pesawat yang dijadikan bahan investigasi KNKT itu, diangkut oleh Kapal Crest Onyx dari Selat Karimata, Kalimantan Tengah pada Jumat pekan lalu dan tiba di Tanjung Priok, kemarin.
AirAsia tujuan Surabaya-Singapura itu jatuh di perairan Selat Karimata pada 28 Desember 2014. Setelah dua bulan, Badan SAR Nasional resmi menutup operasi sejak kemarin.
Kendati demikian, Soelistyo akan bertemu dengan keluarga korban untuk mendengar keinginan mereka apakah pencarian terus dilakukan atau dihentikan total. Jika keluarga korban meminta pencarian dilakukan, Badan SAR menyediakan waktu selama dua pekan.
medcom.id, Jakarta: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memotong badan AirAsia QZ8501 menjadi beberapa bagian. 10 orang petugas dilibatkan memotong badan 'burung besi' yang beratnya diperkirakan lebih dari 10 ton itu.
"Kami masih dalam tahap pemotongan," kata Kasubag Pelayanan Investigasi Semua Moda KNKT, Wahyu Prihanto saat dihubungi
Metrotvnews.com, Selasa (3/3/2015).
Pemotongan sudah dilakukan sejak kemarin petang. Menurut Wahyu, hingga saat ini pihaknya tidak mengalami kendala berarti.
"Hanya sempat hujan tadi malam," tukas dia.
Pemotongan dilakukan dengan menggunakan alat-alat pendukung. Pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Syahbandar dan manajemen AirAsia. "Kami memotongnya di Terminal 1 Pelabuhan Tanjung Priok, Pelindo," ujar dia.
Rencananya, hasil potongan badan pesawat itu akan dibawa ke Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) di Curug, Tangerang, Banten, sore ini.
Kepala Basarnas Marsekal Madya Bambang Soelistyo menyerahkan sepenuhnya badan pesawat itu kepada Kepala KNKT Marsda TNI (Purn) Tatang Kurniadi. Penyerahan berlangsung di atas gladak Kapal SAR Pacitan, kemarin.
Badan pesawat yang dijadikan bahan investigasi KNKT itu, diangkut oleh Kapal Crest Onyx dari Selat Karimata, Kalimantan Tengah pada Jumat pekan lalu dan tiba di Tanjung Priok, kemarin.
AirAsia tujuan Surabaya-Singapura itu jatuh di perairan Selat Karimata pada 28 Desember 2014. Setelah dua bulan, Badan SAR Nasional resmi menutup operasi sejak kemarin.
Kendati demikian, Soelistyo akan bertemu dengan keluarga korban untuk mendengar keinginan mereka apakah pencarian terus dilakukan atau dihentikan total. Jika keluarga korban meminta pencarian dilakukan, Badan SAR menyediakan waktu selama dua pekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)