Yayasan Laskar Aferesis Berbagi kini beranggotakan 500 orang relawan, mereka secara rutin mendonorkan trombositnya bagi yang membutuhkan. Selain mendonorkan trombositnya di yayasan ini mereka juga melakukan edukasi dan sosialisasi terkait donor darah trombosit.
Adapun awal mula Zulyan membentuk Yayasan tersebut karena amanat dari sang anak Talulla Naura Jannah yang meninggal dunia karena penyakit Leukemia. Pada awal tahun 2016, Talulla Naura Jannah, putri bungsu pasangan Zulyan Kotahatuhaha dan Neneng Ellyarti divonis leukemia pada usia 10 tahun.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Saat itu Zulyan belum mengetahui anaknya mengidap leukemia karena Lulla anak yang periang dan hobi bermain voli. Namun pada September 2016, Lulla tiba-tiba demam tinggi. Ketika dibawa ke puskesmas, Lulla harus melakukan cek laboratorium dan hasilnya trombosit Lulla sangat rendah sekitar 12 ribu, jauh dari batas normal yang seharusnya 150 - 450 ribu.
Dokter meminta Lulla dibawa ke rumah sakit yang ada fasilitas Hermatologi. Beberapa kali Zulyan harus membawa Lulla berpindah rumah sakit, lantaran tidak memiliki alat medis yang memadai. Tibalah di RSI Pondok Kopi, di sana Lulla kembali diambil sempel darahnya untuk dilakukan cek leukemia phenotyping. Namun lagi-lagi untuk melihat akurasinya Lulla pun dirujuk ke Rumah Sakit Dharmais, di sana lah Lulla divonis Leukemia Mieloblastik akut yang biasa diidap orang dewasa.
Untuk menemani Lulla, Zulyan dan istri mendampingi segala rentetan terapi yang harus dilalui Lulla. Hingga Zulyan memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya yang kala itu bekerja sebagai kontraktor. Selama terapi Zulyan mengaku 90 persen biaya ditanggung oleh BPJS dan kebutuhan operasional dibantu oleh beberapa yayasan kanker anak.
Selama Lulla melawan sel kanker yang ada di tubuhnya, kebutuhan akan trombosit sangatlah penting. Untuk bisa mendapatkan trombosit tersebut caranya dengan transfusi darah, kemudian dari darah tersebut diambil trombosit yang sudah dipisahkan.
Donor trombosit, sering disebut sebagai donor Apheresis. Secara definisi, Apheresis adalah nama mesin yang digunakan untuk memisahkan darah merah dengan trombosit. Tidak hanya trombosit tetapi sel darah lainnya, seperti plasma dan juga leukosit. Alat ini yang membuat darah menjadi terpecah dan di dalam mesin dipilah komponen yang akan diambil, lalu sisanya kembali lagi ke dalam tubuh.
Tahun pertama setelah melewati terapi dan transfusi trombosit, Lulla membaik, hingga Zulyan terus semangat merintis Komunitas Laskar Apheresis Berbagi. Namun pada akhir tahun 2017, penyakit Lulla mulai kambuh, sel kankernya tidak mati, hanya hibernasi.
Lulla pun kembali melakukan protokol kemoterapi dengan dosis dua kali lipat lebih tinggi. Awal 2018 hingga bulan Mei, Lulla harus kalah melawan kanker dan meninggal dunia di usia 12 tahun. Ia pun sempat berwasiat kepada Zulyan agar terus membantu para penderita leukemia yang membutuhkan trombosit.
Saat ini sudah enam tahun Yayasan Laskar Apharesis Berbagi berdiri, sudah ada 500 anggota di Jakarta. Bahkan Yayasan Laskar Apharesis Berbagi sudah banyak bekerja sama dengan rumah sakit-rumah sakit umum guna menjalankan misi kemanusiaan ini. Melalui yayasan ini Laskar Apheresis memiliki sumber daya pendonor dan data base untuk membantu rumah sakit dan PMI.
Dari kisah hidup Zulyan, kita bisa memetik banyak pelajaran tentang pengorbanan sang Ayah yang ingin membahagiakan anak tercinta yang sudah tiada. Zulyan sendiri masuk dalam salah satu nominasi tokoh inspiratif Kick Andy Heroes 2023.
.jpeg)