Jakarta: Kapolri Jenderal Tito Karnavian masih menyelidiki kepastian soal warga negara Indonesia (WNI) yang diduga terlibat serangan bom bunuh diri di Filipina. Polri masih mendalami info ini.
"Kita sama otoritas dan polisi Filipina sana kerja sama (menyelidiki)," kata Tito di Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu, 5 Agustus 2018.
Dari informasi yang didapat, Tito menyebut terduga pelaku bom bunuh diri bukan WNI, melainkan warga Maroko. Namun, kata Tito, kebenaran informasi itu masih perlu dikonfirmasi.
"Infonya adalah warga negara Maroko. Kalau enggak salah pelakunya dari Afrika Selatan. Belum terkonfirmasi," ucap Tito.
Seorang WNI diduga terlibat dalam insiden bom mobil di Filipina Selatan pada Selasa, 31 Juli 2018. Lokasi ledakan bom tepatnya di kawasan Lamitan, Basilan, dekat pos militer Filipina.
Otoritas Filipina melaporkan setidaknya 10 orang tewas dalam insiden itu. Empat di antaranya merupakan anggota militer Filipina, sisanya warga sipil.
Baca: Polri Menelusuri Dugaan WNI Mengebom di Filipina
Informasi dugaan keterlibatan WNI datang dari laporan Manila Buletin. Laporan menyebutkan kalau salah satu korban adalah WNI yang membawa mobil berisi bahan peledak itu.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih mencari informasi apakah WNI itu termasuk korban atau pelaku. Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI Lalu Muhammad Iqbal menyebut pihaknya sudah meminta Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Davao mencari informasi resmi.
Jakarta: Kapolri Jenderal Tito Karnavian masih menyelidiki kepastian soal warga negara Indonesia (WNI) yang diduga terlibat serangan bom bunuh diri di Filipina. Polri masih mendalami info ini.
"Kita sama otoritas dan polisi Filipina sana kerja sama (menyelidiki)," kata Tito di Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu, 5 Agustus 2018.
Dari informasi yang didapat, Tito menyebut terduga pelaku bom bunuh diri bukan WNI, melainkan warga Maroko. Namun, kata Tito, kebenaran informasi itu masih perlu dikonfirmasi.
"Infonya adalah warga negara Maroko. Kalau enggak salah pelakunya dari Afrika Selatan. Belum terkonfirmasi," ucap Tito.
Seorang WNI diduga terlibat dalam insiden bom mobil di Filipina Selatan pada Selasa, 31 Juli 2018. Lokasi ledakan bom tepatnya di kawasan Lamitan, Basilan, dekat pos militer Filipina.
Otoritas Filipina melaporkan setidaknya 10 orang tewas dalam insiden itu. Empat di antaranya merupakan anggota militer Filipina, sisanya warga sipil.
Baca: Polri Menelusuri Dugaan WNI Mengebom di Filipina
Informasi dugaan keterlibatan WNI datang dari laporan Manila Buletin. Laporan menyebutkan kalau salah satu korban adalah WNI yang membawa mobil berisi bahan peledak itu.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih mencari informasi apakah WNI itu termasuk korban atau pelaku. Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI Lalu Muhammad Iqbal menyebut pihaknya sudah meminta Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Davao mencari informasi resmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)