Jakarta: Masyarakat diajak terus melestarikan warisan budaya Indonesia. Sebab, warisan budaya itu adalah jati diri bangsa.
"Kita harus menyadari kekayaan warisan budaya tidak dapat tergantikan. Tapi kekayaan itu bisa hancur atau punah karena faktor alam maupun faktor manusia," kata Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) Wiwin Djuwita Ramlan dalam keterangan tertulisnya, Senin, 23 Juli 2018.
Wiwin menyatakan, pelestarian budaya bukan semata ajang nostalgia masa lalu. Melestarikan warisan budaya diharapkan bisa jadi sumber pelajaran untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara di masa mendatang.
"Banyak bukti menegaskan bahwa berbagai kelompok komunitas yang tinggal di Nusantara memiliki kemampuan kreatif luar biasa menghadapi pergaulan antarbangsa. Itulah kebinekaan kita, itulah identitas kita," ujarnya.
Menurut Wiwin, menghargai para arkeolog jadi salah satu upaya melestarikan warisan budaya. Dia mengatakan, peran bidang arkeologi tak bisa dinafikan, sebab telah mampu menegaskan kalau Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa.
Misalnya, temuan Masjid Kudus yang merupakan rumah ibadah kaum muslim, memiliki menara berbentuk candi. Contoh lain ialah Candi Prambanan dengan arsitektur Hindu bersanding dengan Candi Sewu yang memililki arsitektur Buddha.
"Upaya-upaya pengungkapan masa lalu yang dilakukan ahli arkeologi banyak menyingkap bukti-bukti keberagaman bangsa ini," ujarnya.
Semangat pelestarian warisan budaya itu melatarbelakangi IAAI menggelar perayaan hari Purbakala ke-105 di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu, 21 Juli. Selain untuk menumbuhkan semangat menjaga warisan budaya, kegiatan juga digelar untuk menghargai para arkeolog.
Baca: Generasi Muda Perlu Mengenal Budaya Lokal
Presiden Joko Widodo pun ikut memberikan ucapan selamat ulang tahun ke-105 Purbakala. Jokowi juga mengajak seluruh pihak mengenali, mencintai, dan melestarikan cagar budaya di seluruh Indonesia, baik benda, bangunan, dan situs yang kaya sejarah.
"Saya mengajak kita semua untuk bergerak melestarikan cagar budaya. Selamat hari Purbakala yang ke 105," pesan Presiden Joko Widodo yang dipublikasikan dalam bentuk video di penghujung acara itu.
Hari Purbakala jatuh setiap 14 Juni. Penentuan hari penting bagi komunitas arkeologi itu bertepatan dengan pendirian Dinas Purbakala Pemerintah Hindia Belanda pada 1913.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ybD1qvqk" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Masyarakat diajak terus melestarikan warisan budaya Indonesia. Sebab, warisan budaya itu adalah jati diri bangsa.
"Kita harus menyadari kekayaan warisan budaya tidak dapat tergantikan. Tapi kekayaan itu bisa hancur atau punah karena faktor alam maupun faktor manusia," kata Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) Wiwin Djuwita Ramlan dalam keterangan tertulisnya, Senin, 23 Juli 2018.
Wiwin menyatakan, pelestarian budaya bukan semata ajang nostalgia masa lalu. Melestarikan warisan budaya diharapkan bisa jadi sumber pelajaran untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara di masa mendatang.
"Banyak bukti menegaskan bahwa berbagai kelompok komunitas yang tinggal di Nusantara memiliki kemampuan kreatif luar biasa menghadapi pergaulan antarbangsa. Itulah kebinekaan kita, itulah identitas kita," ujarnya.
Menurut Wiwin, menghargai para arkeolog jadi salah satu upaya melestarikan warisan budaya. Dia mengatakan, peran bidang arkeologi tak bisa dinafikan, sebab telah mampu menegaskan kalau Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa.
Misalnya, temuan Masjid Kudus yang merupakan rumah ibadah kaum muslim, memiliki menara berbentuk candi. Contoh lain ialah Candi Prambanan dengan arsitektur Hindu bersanding dengan Candi Sewu yang memililki arsitektur Buddha.
"Upaya-upaya pengungkapan masa lalu yang dilakukan ahli arkeologi banyak menyingkap bukti-bukti keberagaman bangsa ini," ujarnya.
Semangat pelestarian warisan budaya itu melatarbelakangi IAAI menggelar perayaan hari Purbakala ke-105 di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu, 21 Juli. Selain untuk menumbuhkan semangat menjaga warisan budaya, kegiatan juga digelar untuk menghargai para arkeolog.
Baca: Generasi Muda Perlu Mengenal Budaya Lokal
Presiden Joko Widodo pun ikut memberikan ucapan selamat ulang tahun ke-105 Purbakala. Jokowi juga mengajak seluruh pihak mengenali, mencintai, dan melestarikan cagar budaya di seluruh Indonesia, baik benda, bangunan, dan situs yang kaya sejarah.
"Saya mengajak kita semua untuk bergerak melestarikan cagar budaya. Selamat hari Purbakala yang ke 105," pesan Presiden Joko Widodo yang dipublikasikan dalam bentuk video di penghujung acara itu.
Hari Purbakala jatuh setiap 14 Juni. Penentuan hari penting bagi komunitas arkeologi itu bertepatan dengan pendirian Dinas Purbakala Pemerintah Hindia Belanda pada 1913.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
