Madiun: Kementerian Perhubungan mencatat 80 persen dari 5.800 perlintasaan kereta api di seluruh Indonesia tergolong liar atau tidak terjaga. Hasilnya, sangat rawan mengalami kecelakaan.
"Sesuai catatan dari 5.800 perlintasan KA yang ada di Indonesia, sebanyak 4.600 perlintasan di antaranya tidak terjaga, sedangkan sisanya sebanyak 1.200 perlintasaan atau sekitar 20 persennya telah terjaga," ujar Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI Edi Nursalam di Madiun, dikutip dari Antara, Kamis, 12 April 2018.
Maka dari itu, dia mengaku, pemerintah terus melakukan berbagai upaya agar kecelakaan yang melibatkan kereta di perlintasaan liar tidak terjadi dan terulang.
"Upaya tersebut di antaranya adalah dengan melakukan penutupan secara bertahap, yang diawali dari perlintasan yang kecil-kecil," ucap Edi.
(Baca juga: Kecelakaan KA Sancaka Buat KAI Merugi Triliunan Rupiah)
Pada awal 2018, Kemenhub telah menutup 313 titik perlintasan tidak terjaga, sedangkan di wilayah PT KAI Daop 7 Madiun pada awal 2018 sudah ada 49 perlintasan liar yang ditutup.
"Penutupan akan dilakukan secara bertahap. Sebelum Lebaran ini ditargetkan perlintasan liar yang kecil-kecil itu sudah kita tutup," terang dia.
Upaya lain untuk mencegah kecelakaan di perlintasan liar adalah larangan kendaraan-kendaraan besar untuk melintas. Sehingga, hanya kendaraan kecil yang boleh melintas.
"Saat ini, sedang dilakukan koordinasi dengan Pemda dan PT KAI. Juga nanti akan pasang patok," ucap dia.
Dia menambahkan, upaya itu diambil untuk menciptakan keselamatan perjalanan kereta api dan masyarakat pengguna jalan, terlebih sebentar lagi menghadapi masa angkutan Lebaran 2018 di mana intensitas perjalanan KA akan meningkat.
Kereta Api Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya mengalami kecelakaan dengan truk trailer pengangkut beton bantalan rel di perlintasan liar di km 215+8, Jumat, 6 April 2018 sekitar pukul 18.25 WIB. Lokomotif dan tiga kereta di belakangnya anjlok.
Satu orang tewas dan empat lainnya terluka. Masinis kereta atas nama Mustofa menjadi korban jiwa. Sedangkan asisten masinis dan tiga penumpang KA mengalami luka-luka.
Asisten masinis bernama Hendra Wahyudi dalam keadaan luka berat sementara penumpang KA atas nama Taufiq Rahman, Fuad, dan M Muafi mengalami luka ringan.
(Baca juga: Menhub Minta Maaf Terkait Insiden KA Sancaka)
Madiun: Kementerian Perhubungan mencatat 80 persen dari 5.800 perlintasaan kereta api di seluruh Indonesia tergolong liar atau tidak terjaga. Hasilnya, sangat rawan mengalami kecelakaan.
"Sesuai catatan dari 5.800 perlintasan KA yang ada di Indonesia, sebanyak 4.600 perlintasan di antaranya tidak terjaga, sedangkan sisanya sebanyak 1.200 perlintasaan atau sekitar 20 persennya telah terjaga," ujar Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI Edi Nursalam di Madiun, dikutip dari Antara, Kamis, 12 April 2018.
Maka dari itu, dia mengaku, pemerintah terus melakukan berbagai upaya agar kecelakaan yang melibatkan kereta di perlintasaan liar tidak terjadi dan terulang.
"Upaya tersebut di antaranya adalah dengan melakukan penutupan secara bertahap, yang diawali dari perlintasan yang kecil-kecil," ucap Edi.
(Baca juga:
Kecelakaan KA Sancaka Buat KAI Merugi Triliunan Rupiah)
Pada awal 2018, Kemenhub telah menutup 313 titik perlintasan tidak terjaga, sedangkan di wilayah PT KAI Daop 7 Madiun pada awal 2018 sudah ada 49 perlintasan liar yang ditutup.
"Penutupan akan dilakukan secara bertahap. Sebelum Lebaran ini ditargetkan perlintasan liar yang kecil-kecil itu sudah kita tutup," terang dia.
Upaya lain untuk mencegah kecelakaan di perlintasan liar adalah larangan kendaraan-kendaraan besar untuk melintas. Sehingga, hanya kendaraan kecil yang boleh melintas.
"Saat ini, sedang dilakukan koordinasi dengan Pemda dan PT KAI. Juga nanti akan pasang patok," ucap dia.
Dia menambahkan, upaya itu diambil untuk menciptakan keselamatan perjalanan kereta api dan masyarakat pengguna jalan, terlebih sebentar lagi menghadapi masa angkutan Lebaran 2018 di mana intensitas perjalanan KA akan meningkat.
Kereta Api Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya mengalami kecelakaan dengan truk trailer pengangkut beton bantalan rel di perlintasan liar di km 215+8, Jumat, 6 April 2018 sekitar pukul 18.25 WIB. Lokomotif dan tiga kereta di belakangnya anjlok.
Satu orang tewas dan empat lainnya terluka. Masinis kereta atas nama Mustofa menjadi korban jiwa. Sedangkan asisten masinis dan tiga penumpang KA mengalami luka-luka.
Asisten masinis bernama Hendra Wahyudi dalam keadaan luka berat sementara penumpang KA atas nama Taufiq Rahman, Fuad, dan M Muafi mengalami luka ringan.
(Baca juga:
Menhub Minta Maaf Terkait Insiden KA Sancaka)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)