medcom.id, Berlin: Rusia adalah negara pemasok energi terpercaya ke banyak negara. Namun sektor energi ini terancam terganggu atas sanksi negara Barat pada Rusia terkait aneksasi Krimea dari Ukraina.
Deputi Perdana Menteri Igor Shuvalov mengatakan sanksi energi bukan suatu masalah besar. Dalam pernyataannya di Berlin, Jerman, seperti dilansir Reuters, Kamis (10/4/2014), Rusia mempunyai negara rekanan potensial lain di dunia.
Shuvalov juga mengatakan sanksi Barat terhadap Rusia tidak akan mengubah sikap dan pendirian Presiden Vladimir Putin. Menurut dia, sanksi berat justru akan semakin membuat warga Rusia bersatu.
Sebelumnya Ukraina gagal membayar utang pada perusahaan gas alam milik Rusia, Gazprom. Sesuai tenggat waktu, seharusnya Ukraina membayarkan kewajibannya pada Senin kemarin.
Pada 2005 dan 2008, Gazprom pernah menghentikan pasokan gas ke Ukraina karena masalah perbedaan harga. Karena memburuknya hubungan Ukraina dengan Rusia terkait anekasi Krimea, hal ini pun terulang. Rusia menaikkan tarif gas alam hingga dua kali lipat untuk Ukraina.
Perdana Menteri Ukraina menyebut tindakan menaikkan harga ini sebagai agresi ekonomi. Menteri Energi Ukraina mengaku akan bernegosiasi dengan Rusia. Namun jika gagal, warga Ukraina harus bersiap atas kemungkinan penghentian pasokan gas alam.
Saat ini Ukraina masih berunding dengan sejumlah negara barat untuk mencari alternatif pasokan gas.
medcom.id, Berlin: Rusia adalah negara pemasok energi terpercaya ke banyak negara. Namun sektor energi ini terancam terganggu atas sanksi negara Barat pada Rusia terkait aneksasi Krimea dari Ukraina.
Deputi Perdana Menteri Igor Shuvalov mengatakan sanksi energi bukan suatu masalah besar. Dalam pernyataannya di Berlin, Jerman, seperti dilansir
Reuters, Kamis (10/4/2014), Rusia mempunyai negara rekanan potensial lain di dunia.
Shuvalov juga mengatakan sanksi Barat terhadap Rusia tidak akan mengubah sikap dan pendirian Presiden Vladimir Putin. Menurut dia, sanksi berat justru akan semakin membuat warga Rusia bersatu.
Sebelumnya Ukraina gagal membayar utang pada perusahaan gas alam milik Rusia, Gazprom. Sesuai tenggat waktu, seharusnya Ukraina membayarkan kewajibannya pada Senin kemarin.
Pada 2005 dan 2008, Gazprom pernah menghentikan pasokan gas ke Ukraina karena masalah perbedaan harga. Karena memburuknya hubungan Ukraina dengan Rusia terkait anekasi Krimea, hal ini pun terulang. Rusia menaikkan tarif gas alam hingga dua kali lipat untuk Ukraina.
Perdana Menteri Ukraina menyebut tindakan menaikkan harga ini sebagai agresi ekonomi. Menteri Energi Ukraina mengaku akan bernegosiasi dengan Rusia. Namun jika gagal, warga Ukraina harus bersiap atas kemungkinan penghentian pasokan gas alam.
Saat ini Ukraina masih berunding dengan sejumlah negara barat untuk mencari alternatif pasokan gas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)