medcom.id, Jakarta: Kementerian Agama menolak dikatakan lamban dalam proses penanganan korban tragedi Mina. Menurut Kepala Sub Bagian Informasi Haji Kemenag Mahmudi Affan Rangkuti, Kemenag menganut prinsip kehati-hatian.
"Pemerintah dalam hal ini berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian, jadi seluruh identifikasi dilakukan secara seksama berdasarkan validitas data dan kenyataan," kata Affan di kantornya, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (28/9/2015).
"Jadi artinya pemerintah mempunyai prinsip kehati-hatian untuk mempublikasikan informasi tersebut," tambahnya.
Affan memastikan, seluruh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) hingga kini terus menelusuri jejak jemaah haji asal Indonesia yang hilang. "Petugas 24 jam terus melakukan Peelusaran jemaah haji, tidak ada proses henti, petugas haji kita terus bekerja," tegasnya.
Data terakhir, jumlah jemaah haji asal Indonesia yang wafat akibat tragedi Mina adalah 41 orang. Kepala Daerah Kerja Mekkah PPIH Saudi Arabia Arsyad Hidayat, hari ini, menyebut tujuh jasad sudah teridentifikasi.
Dalam rangka pencarian, Arsyad menuturkan, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mencari keberadaan haji Indonesia. Baik yang cedera maupun yang sudah meninggal. "Kami melakukan penyisiran di sejumlah rumah sakit di sini," terang dia.
Hingga kini 10 orang masih dirawat di Rumah Sakit terdekat. Sementara sebanyak 82 WNI masih dinyatakan hilang.
Sehari sebelumnya, PPIH berhasil mengidentifikasi 15 jemaah haji asal Indonesia yang wafat. Hingga kini tim masih mencari puluhan jemaah haji yang dinyatakan hilang. Pencarian pun mulai diperluas hingga Jeddah.
medcom.id, Jakarta: Kementerian Agama menolak dikatakan lamban dalam proses penanganan korban tragedi Mina. Menurut Kepala Sub Bagian Informasi Haji Kemenag Mahmudi Affan Rangkuti, Kemenag menganut prinsip kehati-hatian.
"Pemerintah dalam hal ini berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian, jadi seluruh identifikasi dilakukan secara seksama berdasarkan validitas data dan kenyataan," kata Affan di kantornya, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (28/9/2015).
"Jadi artinya pemerintah mempunyai prinsip kehati-hatian untuk mempublikasikan informasi tersebut," tambahnya.
Affan memastikan, seluruh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) hingga kini terus menelusuri jejak jemaah haji asal Indonesia yang hilang. "Petugas 24 jam terus melakukan Peelusaran jemaah haji, tidak ada proses henti, petugas haji kita terus bekerja," tegasnya.
Data terakhir, jumlah jemaah haji asal Indonesia yang wafat akibat tragedi Mina adalah 41 orang. Kepala Daerah Kerja Mekkah PPIH Saudi Arabia Arsyad Hidayat, hari ini, menyebut tujuh jasad sudah teridentifikasi.
Dalam rangka pencarian, Arsyad menuturkan, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mencari keberadaan haji Indonesia. Baik yang cedera maupun yang sudah meninggal. "Kami melakukan penyisiran di sejumlah rumah sakit di sini," terang dia.
Hingga kini 10 orang masih dirawat di Rumah Sakit terdekat. Sementara sebanyak 82 WNI masih dinyatakan hilang.
Sehari sebelumnya, PPIH berhasil mengidentifikasi 15 jemaah haji asal Indonesia yang wafat. Hingga kini tim masih mencari puluhan jemaah haji yang dinyatakan hilang. Pencarian pun mulai diperluas hingga Jeddah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(KRI)