"Ada lima (perusahaan) dan ada kategorinya," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan dalam pembukaan DIN G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat, 2 September 2022.
Semuel memerinci perusahaan startup pertama ialah Cakap untuk kategori teknologi edukasi. Kemudian Xurya untuk kategori energi hijau dan terbarukan serta Nusantics dari kategori perawatan kesehatan.
"Lalu Komunal dari kategori inklusivitas finansial dan Sinbad dari kategori rantai pasokan," ujar dia.
Baca: Kemenkominfo Kembali Gelar Gerakan Nasional 1000 Startup Digital 2022 |
Semuel mengungkapkan pemilihan lima kategori itu menyesuaikan kondisi terkini. Kemudian sejalan dengan misi utama Presidensi G20.
"Misalnya energi terbarukan bagian dari program G20 kemudian teknologi kesehatan dan edukasi belum berkembang bagus di Indonesia," papar dia.
Semual menyebut hal yang sama berlaku untuk kategori rantai pasokan. Kolaborasi dengan perusahaan startup internasional hingga pendanaan akan membawa terobosan.
"Nanti biaya supply chain bisa terjangkau dan menjangkau sampai daerah terpencil sehingga bisa jualan produk," jelas dia.
Baca: Perkuat Industri E-Commece, AladinMall Gandeng Sirclo |
Semuel menuturkan sejatinya ada banyak perusahaan startup Indonesia yang ingin terlibat dalam DIN G20. Namun Kominfo menyeleksi perusahaan-perusahaan tersebut.
"Kita lakukan penilaian siapa yang siap go international dan dapat investasi," tutur dia.
Indikator penilaian kesiapan itu antara lain sudah memiliki produk atau jasa yang jelas. Kemudian prospek cerah untuk jangka panjang.
"Jadi sudah produk jadi, bukan coba-coba, dan ingin ditingkatkan lagi," ucap Semuel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News