medcom.id, Jakarta: Sejumlah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaksanakan Salat Iduladha di Kompleks Polisi Militer Komando Daerah Militer Jaya (Pomdam Jaya) Guntur, Jakarta Selatan. Mereka dibawa dari rumah tahanan C1 KPK.
Sekitar pukul 06.00 WIB, Jumat 1 September 2017, seluruh tahanan tiba di Kompleks Pomdam Jaya Guntur. Mereka langsung berkumpul di tempat Salat Id, di sebuah lapangan tenis.
Tampak mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar. Terdakwa kasus suap hakim konstitusi itu terlihat mengenakan peci hitam dan batik lengan panjang berwarna biru.
Selain Patrialis, tampak pula Gubernur Bengkulu nonaktif Ridwan Mukti yang mengenakan baju koko putih. Istri Ridwan, Lily Martiani Maddari juga ikut Salat Id mengenakan gamis berwarna pink.
Pasangan suami istri tersebut adalah tersangka penerima suap untuk proyek-proyek di lingkungan Pemprov Bengkulu Tahun Anggaran Anggaran 2017. Keduanya tertangkap tangan sekitar pertengahan Juni 2017.
Tersangka suap pejabat Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Rochmadi Saptogiri juga terlihat. Selain Rochmadi, Bupati Pamekasan nonaktif Achmad Syafii berada di lokasi.
Terakhir, ada Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno yang baru saja ditetapkan sebagai tersangka kasus suap. Masitha tampak mengenakan baju muslim hitam serta kerudung coklat, serta menjinjing tas anyaman batik.
Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno saat Salat Id di Pomdam Guntur. Foto: MTVN/Damar Iradat.
Masitha adalah satu dari tiga tersangka kasus suap di Pemkot Tegal. Ia bersama mantan Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Brebes Amir Mirza Hutagalung disebut mengumpulkan uang suap dari Januari hingga Agustus 2017.
Total uang suap yang mereka kumpulkan mencapai Rp5,1 miliar. Uang itu diduga untuk maju dalam pilkada wali kota Tegal 2018. Uang tersebut dikeruk dari dana jasa kesehatan dan fee proyek di lingkungan Pemerintah Kota Tegal hingga setoran bulanan dari para kepala dinas.
Seusai menjalani Salat Id, para tahanan KPK ini langsung kembali ke rumah tahanan C1, gedung KPK lama, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Sekitar pukul 09.00 WIB, para tahanan ini diberi kesempatan untuk menerima kunjungan keluarga.
medcom.id, Jakarta: Sejumlah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaksanakan Salat Iduladha di Kompleks Polisi Militer Komando Daerah Militer Jaya (Pomdam Jaya) Guntur, Jakarta Selatan. Mereka dibawa dari rumah tahanan C1 KPK.
Sekitar pukul 06.00 WIB, Jumat 1 September 2017, seluruh tahanan tiba di Kompleks Pomdam Jaya Guntur. Mereka langsung berkumpul di tempat Salat Id, di sebuah lapangan tenis.
Tampak mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar. Terdakwa kasus suap hakim konstitusi itu terlihat mengenakan peci hitam dan batik lengan panjang berwarna biru.
Selain Patrialis, tampak pula Gubernur Bengkulu nonaktif Ridwan Mukti yang mengenakan baju koko putih. Istri Ridwan, Lily Martiani Maddari juga ikut Salat Id mengenakan gamis berwarna pink.
Pasangan suami istri tersebut adalah tersangka penerima suap untuk proyek-proyek di lingkungan Pemprov Bengkulu Tahun Anggaran Anggaran 2017. Keduanya tertangkap tangan sekitar pertengahan Juni 2017.
Tersangka suap pejabat Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Rochmadi Saptogiri juga terlihat. Selain Rochmadi, Bupati Pamekasan nonaktif Achmad Syafii berada di lokasi.
Terakhir, ada Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno yang baru saja ditetapkan sebagai tersangka kasus suap. Masitha tampak mengenakan baju muslim hitam serta kerudung coklat, serta menjinjing tas anyaman batik.
Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno saat Salat Id di Pomdam Guntur. Foto: MTVN/Damar Iradat.
Masitha adalah satu dari tiga tersangka kasus suap di Pemkot Tegal. Ia bersama mantan Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Brebes Amir Mirza Hutagalung disebut mengumpulkan uang suap dari Januari hingga Agustus 2017.
Total uang suap yang mereka kumpulkan mencapai Rp5,1 miliar. Uang itu diduga untuk maju dalam pilkada wali kota Tegal 2018. Uang tersebut dikeruk dari dana jasa kesehatan dan
fee proyek di lingkungan Pemerintah Kota Tegal hingga setoran bulanan dari para kepala dinas.
Seusai menjalani Salat Id, para tahanan KPK ini langsung kembali ke rumah tahanan C1, gedung KPK lama, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Sekitar pukul 09.00 WIB, para tahanan ini diberi kesempatan untuk menerima kunjungan keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)