Jakarta: Masyarakat khawatir dan takut terpapar covid-19 varian Omicron. Bahkan, dari hasil survei Indikator Politik Indonesia, 56 persen dari populasi takut tertular varian tersebut.
Peniliti senior Indikator Politik Indonesia Rizka Halida memerinci 41 persen cukup khawatir dan 25,8 persen sangat khawatir. Sedangkan, 28,5 persen biasa saja dan 2,2 persen tidak khawatir.
"Apabila cross tabulasi dengan sosio demografi maka secara umum dari berbagai kategori demografi rata-rata khawatir terhadap varian tersebut," kata Rizka dalam konferensi pers daring, Minggu, 20 Februari 2022.
Selain itu, dalam survei itu juga terungkap mayoritas masyarakat setuju menjalani vaksinasi dosis ketiga atau booster. Bahkan, jumlah responden sebesar 61,5 persen.
"Pola dukungan booster umumnya sangat setuju pada usia 21 tahun ke atas dan 55 tahun ke atas sekitar 57 persen," ujarnya.
Baca: Jabar Masih Penyumbang Covid-19 Terbanyak, Disusul Jatim
Meski begitu, masyarakat tidak setuju apabila tes PCR menjadi syarat perjalanan. Sebanyak, 52,5 persen tidak setuju dan setuju hanya 40,4 persen. Sikap warga tersebut ada sejak Desember 2021.
Jakarta: Masyarakat khawatir dan takut terpapar covid-19
varian Omicron. Bahkan, dari hasil survei Indikator Politik Indonesia, 56 persen dari populasi takut tertular varian tersebut.
Peniliti senior Indikator Politik Indonesia Rizka Halida memerinci 41 persen cukup khawatir dan 25,8 persen sangat khawatir. Sedangkan, 28,5 persen biasa saja dan 2,2 persen tidak khawatir.
"Apabila cross tabulasi dengan sosio demografi maka secara umum dari berbagai kategori demografi rata-rata khawatir terhadap varian tersebut," kata Rizka dalam konferensi pers daring, Minggu, 20 Februari 2022.
Selain itu, dalam survei itu juga terungkap mayoritas masyarakat setuju menjalani
vaksinasi dosis ketiga atau
booster. Bahkan, jumlah responden sebesar 61,5 persen.
"Pola dukungan
booster umumnya sangat setuju pada usia 21 tahun ke atas dan 55 tahun ke atas sekitar 57 persen," ujarnya.
Baca:
Jabar Masih Penyumbang Covid-19 Terbanyak, Disusul Jatim
Meski begitu, masyarakat tidak setuju apabila tes PCR menjadi syarat perjalanan. Sebanyak, 52,5 persen tidak setuju dan setuju hanya 40,4 persen. Sikap warga tersebut ada sejak Desember 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)