Jakarta: Positivity rate covid-19 Indonesia dari tes polymerase chain reaction (PCR) hampir 25 persen. Angka itu lebih tinggi dari standar aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
“Positivity rate PCR mencapai 24 persen dari standar WHO lima persen,” kata Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Pulau Jawa dan Bali Luhut Binsar Pandjaitan dalam telekonferensi, Senin, 31 Januari 2022.
Luhut mengatakan tingginya positivity rate juga dibarengi banyaknya orang yang dites. Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk segera tes covid-19 bila merasa sakit. Pasalnya, gejala akibat Omicron relatif ringan seperti demam, flu, dan batuk.
“Tidak perlu takut diperiksa antigen atau PCR,” papar dia.
Menurut Luhut, deteksi dini covid-19 sangat penting. Supaya langkah penanganan dan pengobatan bisa segera dilakukan sebelum kondisi kadung memburuk.
Baca: Kasus Covid-19 Meninggi, Perusahaan Nonesensial Diminta Terapkan Lagi WFH
Jakarta:
Positivity rate covid-19 Indonesia dari tes
polymerase chain reaction (PCR) hampir 25 persen. Angka itu lebih tinggi dari standar aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
“
Positivity rate PCR mencapai 24 persen dari standar WHO lima persen,” kata Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) Darurat Pulau Jawa dan Bali Luhut Binsar Pandjaitan dalam telekonferensi, Senin, 31 Januari 2022.
Luhut mengatakan tingginya
positivity rate juga dibarengi banyaknya orang yang dites. Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk segera tes covid-19 bila merasa sakit. Pasalnya, gejala akibat
Omicron relatif ringan seperti demam, flu, dan batuk.
“Tidak perlu takut diperiksa antigen atau PCR,” papar dia.
Menurut Luhut, deteksi dini covid-19 sangat penting. Supaya langkah penanganan dan pengobatan bisa segera dilakukan sebelum kondisi kadung memburuk.
Baca:
Kasus Covid-19 Meninggi, Perusahaan Nonesensial Diminta Terapkan Lagi WFH
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)