Tabloid Obor Rakyat--Antara/Syaiful Arif
Tabloid Obor Rakyat--Antara/Syaiful Arif

Pemred Obor Rakyat Menampik Keterlibatan Istana

Lukman Diah Sari • 23 Juni 2014 18:12
medcom.id, Jakarta: Usai diperiksa selama 5,5 jam  oleh penyidik Badan Reserse Kriminal Polri, Senin (23/6/2014). Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat Setiardi Budiono menampik keterlibatan Istana dalam pendanaan tabloid besutannya.
 
"Ini inisitaif saya pribadi, ini baju kotak-kotak, saya warga DKI yang kecewa dibohongi oleh Pak Jokowi," terangnya di lingkungan Bareskrim Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (23/6/2014).
 
Ia menuturkan, bahwa gagasannya menerbitkan Tabloid Obor Rakyat bertujuan untuk mengkritik calon presiden yang saat ini tengah bertarung. "Saya boleh dong mengkritik beliau, beliau calon presiden kita. Sekarang kita tidak sedang memilih calon lurah atau bupati, calon presiden. Siapapun calon presiden Indonesia, saya pun akan mengkritik Pak Prabowo," tegasnya.

Selain itu, ia mengatakan bahwa semua calon presiden harus rela dikritik. Meskipun kelak menjadi presiden, tetap harus mau menerima kritik. Dia juga menampik tudingan adanya penyokong dana besar di balik tabloidnya yang tak berizin tersebut.
 
"Itu menghina saya, menganggap saya tidak mampu biaya ini," terang Setyardi.
 
Ia menuturkan, bahwa kemucnulan Obor Rakyat adalah inisiatifnya sendiri sebagai warga negara Indonesia yang juga warga DKI. "Ini inisiatif pribadi saya, sebagai warga negara Indonesia, kebetulan warga DKI yang merasa dibohongi," jelasnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan