medcom.id, Jakarta: Ketua Dewan Pers Profesor Bagir Manan menegaskan, sampai sekarang ini belum ada pengaduan yang disampaikan masyarakat terhadap pemberitaan pers. Ini mencerminkan kedewasaan masyarakat dalam mengonsumsi informasi.
"Saya memberikan penghargaan kepada masyarakat yang semakin paham bagaimana memanfaatkan informasi yang disampaikan pers," kata Bagir Manan ketika membuka dialog "Kemerdekaan Pers Dalam Kaitannya Dengan Pemilihan Presiden" di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (4/7/2014).
Bagir juga memberikan apresiasi kepada dua calon presiden, Prabowo Subianto dan Joko Widodo, yang memahami peran pers sebagai medium untuk menyampaikan pesan-pesan politik mereka kepada masyarakat pemilih.
Kesempatan yang diberikan kedua calon presiden memberi ruang kepada pers untuk menjalankan peran mereka memperkenalkan para calon pemimpin bangsa kepada masyarakat.
Demokrasi yang dijalankan Indonesia, jelas Bagir, memberi ruang kebebasan kepada pers dan masyarakat untuk lebih mengenal calon pemimpinnya. "Itulah yang diperlukan bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya pada tanggal 9 Juli mendatang," kata Bagir. (Tom)
medcom.id, Jakarta: Ketua Dewan Pers Profesor Bagir Manan menegaskan, sampai sekarang ini belum ada pengaduan yang disampaikan masyarakat terhadap pemberitaan pers. Ini mencerminkan kedewasaan masyarakat dalam mengonsumsi informasi.
"Saya memberikan penghargaan kepada masyarakat yang semakin paham bagaimana memanfaatkan informasi yang disampaikan pers," kata Bagir Manan ketika membuka dialog "Kemerdekaan Pers Dalam Kaitannya Dengan Pemilihan Presiden" di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (4/7/2014).
Bagir juga memberikan apresiasi kepada dua calon presiden, Prabowo Subianto dan Joko Widodo, yang memahami peran pers sebagai medium untuk menyampaikan pesan-pesan politik mereka kepada masyarakat pemilih.
Kesempatan yang diberikan kedua calon presiden memberi ruang kepada pers untuk menjalankan peran mereka memperkenalkan para calon pemimpin bangsa kepada masyarakat.
Demokrasi yang dijalankan Indonesia, jelas Bagir, memberi ruang kebebasan kepada pers dan masyarakat untuk lebih mengenal calon pemimpinnya. "Itulah yang diperlukan bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya pada tanggal 9 Juli mendatang," kata Bagir. (Tom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)