Jakarta: Pabrik sepatu milik PT Sepatu Bata Tbk (BATA) di Purwakarta, Jawa Barat, resmi ditutup. Penutupan dilakukan karena permintaan pelanggan terhadap produk terus mengalami penurunan.
Corporate Secretary Bata Hatta Tutuko mengungkapkan penutupan pabrik di Purwakarta juga karena kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia
"Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta," ujar Hatta dalam keterangannya.
Menurutnya, perusahaan telah berupaya untuk mempertahankan operasional semua sentra produksi, tanpa terkecuali pabrik di Purwakarta. Tetapi, perusahaan tidak mampu lagi mempertahankannya di tengah kerugian tanpa henti.
“PT Sepatu Bata Tbk telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat,” kata Hatta.
Sementara itu, dalam sebuah video yang beredar di media sosial, ratusan pekerja pabrik bersama-sama meninggalkan pabrik yang menjadi tempat mereka bekerja. Mereka tampak mengenakan seragam Bata dan mengucapkan kalimat perpisahan.
“Selamat tinggal Bata,” ujarnya.
Perusahaan Sepatu Bata
Dilansir dari laman resmi The Bata Company, perusahaan sepatu ini didirikan oleh Tomas, Anna, dan Antonin Bata pada 21 September 1894 di Zlin, Republik Ceko. Awalnya, mereka hanya mempekerjakan 10 orang pegawai. Pada 1897, perusahaan tersebut baru menggunakan mesin modern yang dijalankan oleh uap dan menjadi perusahaan sepatu massal pertama di benua Eropa.
Pada 1930-an, Bata mulai melakukan ekspansi ke berbagai negara di Eropa, Asia, dan Amerika. Beberapa negara menggunakan nama perusahaan yang berbeda-beda, seperti Cali-Bata di Jawa (saat itu masih Hindia-Belanda), Bataville di Perancis, Batanagar di India, Batatuba di Brazil, dan Batawa di Kanada.
Di Indonesia sendiri, produsen sepatu Bata telah masuk sejak 1921 dan melakukan kerjasama dengan perusahaan importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok, Jakarta yang bernama Netherlandsch-Indisch (NV). Pada 24 Maret 1982, Bata terdaftar di Jakarta Stock Exchange (sekarang BEI).
Jakarta:
Pabrik sepatu milik PT Sepatu Bata Tbk (BATA) di Purwakarta,
Jawa Barat, resmi ditutup. Penutupan dilakukan karena permintaan pelanggan terhadap produk terus mengalami penurunan.
Corporate Secretary Bata Hatta Tutuko mengungkapkan penutupan pabrik di Purwakarta juga karena kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia
"Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta," ujar Hatta dalam keterangannya.
Menurutnya, perusahaan telah berupaya untuk mempertahankan operasional semua sentra produksi, tanpa terkecuali pabrik di Purwakarta. Tetapi, perusahaan tidak mampu lagi mempertahankannya di tengah kerugian tanpa henti.
“PT Sepatu Bata Tbk telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat,” kata Hatta.
Sementara itu, dalam sebuah video yang beredar di media sosial, ratusan pekerja pabrik bersama-sama meninggalkan pabrik yang menjadi tempat mereka bekerja. Mereka tampak mengenakan seragam Bata dan mengucapkan kalimat perpisahan.
“Selamat tinggal Bata,” ujarnya.
Perusahaan Sepatu Bata
Dilansir dari laman resmi The Bata Company, perusahaan sepatu ini didirikan oleh Tomas, Anna, dan Antonin Bata pada 21 September 1894 di Zlin, Republik Ceko. Awalnya, mereka hanya mempekerjakan 10 orang pegawai. Pada 1897, perusahaan tersebut baru menggunakan mesin modern yang dijalankan oleh uap dan menjadi perusahaan sepatu massal pertama di benua Eropa.
Pada 1930-an, Bata mulai melakukan ekspansi ke berbagai negara di Eropa, Asia, dan Amerika. Beberapa negara menggunakan nama perusahaan yang berbeda-beda, seperti Cali-Bata di Jawa (saat itu masih Hindia-Belanda), Bataville di Perancis, Batanagar di India, Batatuba di Brazil, dan Batawa di Kanada.
Di Indonesia sendiri, produsen sepatu Bata telah masuk sejak 1921 dan melakukan kerjasama dengan perusahaan importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok, Jakarta yang bernama Netherlandsch-Indisch (NV). Pada 24 Maret 1982, Bata terdaftar di Jakarta Stock Exchange (sekarang BEI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)