Jakarta: Mimpi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berkantor di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dinilai tak terwujud. Sebab, sejumlah target proyek belum tercapai.
"Mungkin Presiden Jokowi berharap, bermimpi tentang keinginan supaya sebelum dia turun dari kursi kepresidenan bisa berkantor di sana kan, tapi sepertinya target itu tidak akan tercapai," kata Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Yevri Hanteru Sitorus, dalam program Crosscheck Face to Face by Medcom.id di akun YouTube Medcom.id, Minggu, 14 Juli 2024.
Jokowi berusaha meyakinkan publik bahwa dapat berkantor di IKN Nusantara secepatnya. Hal ini untuk menjawab keraguan publik terhadap proyek IKN.
Anggota Komisi VI DPR itu mengatakan Jokowi ingin menepis anggapan itu dengan rajin bolak-balik ke IKN. Namun, nyatanya berbagai hal terkait ketidaksiapan IKN terus terlihat, khususnya untuk menyelenggarakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI.
"Kita diyakinkan dengan Pak Jokowi bisa dua kali dalam sebulan pergi ke sana, bawa menteri-menteri menginap di sana, bikin konser di sana. Itu kan untuk meyakinkan publik bahwa ini akan terjadi, siap kan, tapi kan ternyata tidak ya," ucap Deddy.
Dia mengaku sudah mengingatkan pemerintah jika pembangunan IKN Nusantara tidak bisa dilakukan dalam sekejap seperti cerita rakyat. Hal itu disampaikan melalui rapat dengan kementerian terkait di DPR.
"Itu bukan Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang. Karena untuk membangun satu ibu kota, jangankan ibu kota, kota biasa saja untuk ratusan tahun," ucap Deddy.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pihaknya tidak akan memaksakan pemindahan dan terus melihat kondisi IKN. Kepala Negara masih menunggu kesiapan infrastruktur seperti listrik, air, dan tempat berkantor di IKN.
"Airnya sudah siap belum? Listriknya sudah siap belum? Tempatnya sudah siap belum? Kalau siap, pindah," kata Jokowi saat melepas bantuan kemanusiaan untuk Papua Nugini dan Afghanistan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin, 8 Juli 2024.
Jakarta: Mimpi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berkantor di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dinilai tak terwujud. Sebab, sejumlah target proyek belum tercapai.
"Mungkin Presiden Jokowi berharap, bermimpi tentang keinginan supaya sebelum dia turun dari kursi kepresidenan bisa berkantor di sana kan, tapi sepertinya target itu tidak akan tercapai," kata Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Yevri Hanteru Sitorus, dalam program
Crosscheck Face to Face by Medcom.id di akun YouTube Medcom.id, Minggu, 14 Juli 2024.
Jokowi berusaha meyakinkan publik bahwa dapat berkantor di
IKN Nusantara secepatnya. Hal ini untuk menjawab keraguan publik terhadap proyek IKN.
Anggota Komisi VI DPR itu mengatakan
Jokowi ingin menepis anggapan itu dengan rajin bolak-balik ke IKN. Namun, nyatanya berbagai hal terkait ketidaksiapan IKN terus terlihat, khususnya untuk menyelenggarakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI.
"Kita diyakinkan dengan Pak Jokowi bisa dua kali dalam sebulan pergi ke sana, bawa menteri-menteri menginap di sana, bikin konser di sana. Itu kan untuk meyakinkan publik bahwa ini akan terjadi, siap kan, tapi kan ternyata tidak ya," ucap Deddy.
Dia mengaku sudah mengingatkan pemerintah jika pembangunan IKN Nusantara tidak bisa dilakukan dalam sekejap seperti cerita rakyat. Hal itu disampaikan melalui rapat dengan kementerian terkait di DPR.
"Itu bukan Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang. Karena untuk membangun satu ibu kota, jangankan ibu kota, kota biasa saja untuk ratusan tahun," ucap Deddy.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pihaknya tidak akan memaksakan pemindahan dan terus melihat kondisi IKN. Kepala Negara masih menunggu kesiapan infrastruktur seperti listrik, air, dan tempat berkantor di IKN.
"Airnya sudah siap belum? Listriknya sudah siap belum? Tempatnya sudah siap belum? Kalau siap, pindah," kata Jokowi saat melepas bantuan kemanusiaan untuk Papua Nugini dan Afghanistan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin, 8 Juli 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)