Presiden dan wakil presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Foto: Medcom/Fachri.
Presiden dan wakil presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Foto: Medcom/Fachri.

Makan Bergizi Gratis Dinilai Jadi Momentum Perbaikan Gizi Anak Indonesia

Anggi Tondi Martaon • 10 Juli 2024 18:33
Jakarta: Pakar kesehatan masyarakat Indonesia Hermawan Saputra sepakat dengan ekonom yang sekaligus advokat SDGs di bawah Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Jeffrey Sachs soal Makan Siang Gratis. Program presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) itu dinilai sebagai bentuk investasi sekaligus cara efektif bagi negara untuk memperbaiki nutrisi masyarakatnya. 
 
“Efektif apabila dikawal oleh pakar kesehatan masyarakat apabila dikawal oleh praktisi gizi kesehatan, artinya makanya ini kan harus bergeser daripada kampanye makan siang gratis menjadi makan bergizi gratis nah ide makan bergizi ini yang harus betul-betul memperbaiki nutrisi,” ujar Hermawan, melalui keterangan tertulis, Rabu, 10 Juli 2024.
 
Ketua Umum PP Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) itu mengatakan harus ada intervensi pemerintah yang tepat untuk memperbaiki gizi anak-anak dan remaja. Sehingga, para penerus bangsa tersebut memiliki kognisi, inteligensi, dan daya tahan tubuh yang prima.

“Jadi kalau kita berusaha betul-betul melakukan intervensi spesifik dengan tepat di saat usia anak dan remaja, maka 21 tahun ke depan itu akan berpengaruh terutama berdampak kepada aspek kognisi, daya nalar, daya pikir inteligensia, aspek daya tahan tubuh dan kondisi fisik dan aspek tumbuh kembang itu sendiri menjadikan bentuk-bentuk intervensi,” ungkap dia.
 
Baca juga: Implementasi Program Makan Bergizi Gratis Mesti Bertahap

Hermawan juga berharap program Makan Bergizi Gratis dapat jadi pintu masuk pengendalian konsumsi berlebih terhadap gula, garam, dan juga lemak yang meningkatkan risiko penyakit. Pasalnya, Indonesia menjadi negara dengan tingkat diabetes tertinggi di ASEAN.
 
“Nah ini harus kita kendalikan risiko penyakit tidak menular sekarang kan masalah BPJS, pelayanan rumah sakit tinggi itu semua karena penyakit tidak menular dan itu sumbernya dari makanan,” imbuhnya.
 
Hermawan meminta supaya program makan bergizi ini tidak hanya sekedar proyek saja. Pemerintahan Prabowo-Gibran harus memperhatikan detail menu makanan dan tumbuh kembang para penerima makan bergizi.
 
“Program ini yang paling pokok libatkan para ahli kesehatan masyarakat dan para ahli gizi kesehatan, jangan sampai hanya sekedar kasih makan semacam proyek-proyekan, terus tidak dievaluasi tidak dipantau tumbuh kembang. Perkembangan kognisi dan imunity jangan sampai ini menjadi sia-sia,” tegasnya.
 
Jika perlu, pemerintah  perlu membentuk suatu badan atau lembaga khusus yang menangani program makan bergizi tersebut. Agar, program prioritas dari Prabowo-Gibran itu memiliki dampak yang signifikan.
 
“Makanya kalau ada pembentukan badan gizi atau institusi yang menangani itu bagus, asal ada pelibatan teknokrasi seperti ahli kesehatan masyarakat dan gizi kesehatan supaya betul-betul tidak mubazir,” ujar dia.
 
Selain itu, Hermawan meminta pemerintah memberikan penyuluhan kepada keluarga siswa agar dapat menyajikan makanan yang bergizi di rumah. Usulan ini perlu didorong dengan menjaga kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat tetap terjaga.
 
“Jadi kondisi ekonomi yang baik, daya beli baik kemudian pola menu yang baik, kemudian pengetahuan orang tua untuk menyajikan makanan dan juga gizi yang baik buat anak yang mengandung gizi seimbang nah itu yang paling pokok,” kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan