Lokakarya program kemitraan peternak sapi perah rakyat. Foto: Istimewa.
Lokakarya program kemitraan peternak sapi perah rakyat. Foto: Istimewa.

Produktivitas Peternak Sapi Perah Rakyat Digenjot Lewat Program Kemitraan

Arga sumantri • 30 Juli 2024 20:46
Jakarta: Produktivitas peternak sapi perah rakyat terus digenjot untuk meningkatkan produksi susu nasional. Salah satu upaya yang dilakukan yakni melalui program kemitraan.
 
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Suganda mencatat produksi susu nasional saat ini hanya mampu menyuplai 20 persen kebutuhan susu nasional. Kondisi ini terjadi cukup lama dan cenderung stagnan.
 
"Adanya rencana program makan bergizi dan minum susu mendorong kita selaku insan peternakan dan kesehatan hewan untuk lebih kuat dalam usaha meningkatkan produksi daging, susu dan telur nasional," ujar Agung dalam keterangannya, Senin, 29 Juli 2024.

Keterbatasan produksi susu nasional diperparah dengan adanya kejadian wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang telah menurunkan populasi ternak sapi perah sebanyak 10 persen. Kemudian, menurunkan produksi susu segar 30 persen.
 
"Untuk itu pemerintah akan terus mempercepat perluasan kawasan pengembangan sapi perah nasional," ungkapnya.
 
Baca juga: Populasi Sapi Perah di Jabar Menurun Terimbas PMK

Ia menyebut program kemitraan jadi salah satu upaya mendukung percepatan perluasan pengembangan sapi perah nasional. Seperti yang dilakukan Sarihusada Generasi Mahardhika, Danone Ecosystem, Yayasan Rumah Energi dan PRISMA, yang telah menjalankan program kemitraan untuk meningkatkan produktivitas peternak sapi perah rakyat dan koperasi susu segar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Provinsi Jawa Tengah sejak 2023.
 
"Program kemitraan yang telah diadakan Sarihusada diharapkan secara nyata dapat berdampak baik terhadap berbagai pihak yang terlibat dalam produksi susu sapi segar di daerah Daerah Istimewa Yogyakarta juga Provinsi Jawa Tengah," ujarnya.
 
Government and External Scientific Affairs Director Danone Indonesia Rachmat Hidayat menjelaskan program pemberdayaan peternak dan koperasi ini bertujuan meningkatkan pasokan juga kualitas susu yang masih terbatas. Ini sejalan dengan upaya meningkatkan penghasilan keluarga peternak, termasuk meningkatkan keuntungan di rantai bisnis koperasi.
 
"Keberhasilan program ini ke depannya tentu tidak lepas dari kerja sama berbagai pihak," ujar Rachmat.
 
Direktur Eksekutif Yayasan Rumah Energi Sumanda Tondang menambahkan program ini tidak hanya fokus kepada aspek peningkatan produktivitas ternak dan koperasi. Melainkan, memastikan terkelolanya dampak peternakan sapi perah rakyat terhadap perubahan iklim.
 
Dengan pelatihan dan akses pembiayaan yang menarik, kata dia, produksi susu yang ramah lingkungan dapat dilakukan melalui pembangunan biodigester. Lewat cara ini, sanitasi kandang turut terjaga, sekaligus menjadi aksi mitigasi dan adaptasi atas perubahan iklim.
 
"Sebaliknya pemanfaatan biogas ataupun bioslurry justru membantu praktik peternakan yang lebih efisien," ujar Sumanda.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan