Magelang: Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Magelang Selatan resmi ditetapkan sebagai dapur percontohan nasional dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Penetapan ini menyusul keberhasilan SPPG tersebut mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) yang diterbitkan sejak April 2025.
Sertifikat ini menjadi bukti penerapan standar kebersihan, sanitasi, dan protokol higiene yang ketat dalam proses penyediaan makanan bergizi untuk para siswa penerima manfaat program MBG. Dengan capaian tersebut, SPPG Magelang Selatan kini dijadikan acuan bagi dapur-dapur MBG di berbagai daerah di Indonesia.
Kepala SPPG Kota Magelang Selatan, Zain Muhammad Jauhar Hilmi, mengatakan dapur yang dipimpinnya merupakan salah satu SPPG awal yang berdiri di Kota Magelang, sekaligus yang pertama berhasil memperoleh sertifikasi SLHS.
“SPPG Kota Magelang memang sejak awal menjadi dapur percontohan. Untuk SLHS, kami sudah memilikinya sejak mulai beroperasi. Prosesnya cukup panjang, mulai dari penyusunan menu, pemeriksaan kualitas air, hingga standar kebersihan dapur. Semua tahapan kami jalani sampai sertifikat ini terbit. Kami juga meminimalisir potensi kontaminasi agar kualitas makanan tetap terjaga,” ujar Zain.
Keberadaan SPPG ini juga memberi dampak positif langsung bagi sekolah-sekolah penerima manfaat. Salah satunya SMK Ma’arif Kota Magelang, yang setiap harinya menerima distribusi sebanyak 791 porsi MBG. Jumlah tersebut disesuaikan dengan kehadiran siswa setiap harinya.
Kepala SMK Ma’arif Kota Magelang, Eka Veranika Arte, menyebut program MBG sangat membantu para siswa, terutama siswa kelas 12 yang memiliki tambahan jam produktif.
“Jumlah penerima manfaat di sekolah kami ada 791 siswa. Program MBG ini sangat membantu, terutama untuk siswa kelas 12 yang jam belajarnya lebih padat. Anak-anak juga antusias dan merasa terbantu,” kata Eka.
Manfaat program ini juga dirasakan langsung oleh para siswa. Selama hampir setahun berjalan, MBG dinilai mampu mengurangi beban pengeluaran harian sekaligus meningkatkan semangat belajar. Salah satu siswa, Fabriatika Zahra, mengaku terbantu dengan adanya program makan bergizi ini.
“Saya sudah hampir satu tahun menerima MBG. Jadi lebih irit dan lebih semangat belajar. Cuma kalau bisa, susunya ada rasa, karena banyak yang kurang suka susu murni,” ujarnya.
Dengan status sebagai dapur percontohan nasional, SPPG Kota Magelang Selatan diharapkan dapat menjadi model bagi SPPG di seluruh Indonesia, khususnya dalam penerapan standar sanitasi, keamanan pangan, dan penyediaan makanan bergizi yang aman, sehat, dan higienis.
Magelang: Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Magelang Selatan resmi ditetapkan sebagai dapur percontohan nasional dalam pelaksanaan Program
Makan Bergizi Gratis (MBG). Penetapan ini menyusul keberhasilan SPPG tersebut mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) yang diterbitkan sejak April 2025.
Sertifikat ini menjadi bukti penerapan standar kebersihan, sanitasi, dan protokol higiene yang ketat dalam proses penyediaan makanan bergizi untuk para siswa penerima manfaat program MBG. Dengan capaian tersebut, SPPG Magelang Selatan kini dijadikan acuan bagi dapur-dapur MBG di berbagai daerah di Indonesia.
Kepala SPPG Kota Magelang Selatan, Zain Muhammad Jauhar Hilmi, mengatakan dapur yang dipimpinnya merupakan salah satu SPPG awal yang berdiri di Kota Magelang, sekaligus yang pertama berhasil memperoleh sertifikasi SLHS.
“SPPG Kota Magelang memang sejak awal menjadi dapur percontohan. Untuk SLHS, kami sudah memilikinya sejak mulai beroperasi. Prosesnya cukup panjang, mulai dari penyusunan menu, pemeriksaan kualitas air, hingga standar kebersihan dapur. Semua tahapan kami jalani sampai sertifikat ini terbit. Kami juga meminimalisir potensi kontaminasi agar kualitas makanan tetap terjaga,” ujar Zain.
Keberadaan SPPG ini juga memberi dampak positif langsung bagi sekolah-sekolah penerima manfaat. Salah satunya SMK Ma’arif Kota Magelang, yang setiap harinya menerima distribusi sebanyak 791 porsi MBG. Jumlah tersebut disesuaikan dengan kehadiran siswa setiap harinya.
Kepala SMK Ma’arif Kota Magelang, Eka Veranika Arte, menyebut program MBG sangat membantu para siswa, terutama siswa kelas 12 yang memiliki tambahan jam produktif.
“Jumlah penerima manfaat di sekolah kami ada 791 siswa. Program MBG ini sangat membantu, terutama untuk siswa kelas 12 yang jam belajarnya lebih padat. Anak-anak juga antusias dan merasa terbantu,” kata Eka.
Manfaat program ini juga dirasakan langsung oleh para siswa. Selama hampir setahun berjalan, MBG dinilai mampu mengurangi beban pengeluaran harian sekaligus meningkatkan semangat belajar. Salah satu siswa, Fabriatika Zahra, mengaku terbantu dengan adanya program makan bergizi ini.
“Saya sudah hampir satu tahun menerima MBG. Jadi lebih irit dan lebih semangat belajar. Cuma kalau bisa, susunya ada rasa, karena banyak yang kurang suka susu murni,” ujarnya.
Dengan status sebagai dapur percontohan nasional, SPPG Kota Magelang Selatan diharapkan dapat menjadi model bagi SPPG di seluruh Indonesia, khususnya dalam penerapan standar sanitasi, keamanan pangan, dan penyediaan makanan bergizi yang aman, sehat, dan higienis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SAW)