Jakarta: Chairman Media Group Surya Paloh berharap pers terus menjaga moralitas bangsa di tengah maraknya berita-berita hoaks di media sosial. Apalagi, perkembangan teknologi lewat media sosial memudahkan orang menyebarkan informasi dan berita layaknya wartawan.
"Kehadiran media sosial melalui internet, Facebook, dan lain-lain itu cepat sekali. Kemajuan itu tidak bisa kita tolak, tapi kewajiban kita untuk menjaga agar tidak mereduksi nilai-nilai moralitas kehidupan berbangsa kita," kata Surya di HUT ke-50 Media Indonesia, di Gedung Grand Studio MetroTV, Jakarta Barat, Senin, 27 Januari 2020.
Surya menyebut kebebasan di media sosial tanpa kaidah jurnalistik. Bahkan, masyarakat sulit membedakan benar atau tidaknya informasi yang disampaikan di media sosial.
"Berbeda dengan media konvensional. Sosial media enggak tau si A penjahat, B pahlawan," ujar Surya.
Surya berharap kebebasan berpendapat di media sosial menjadi peringatan bagi insan pers Indonesia. Terpenting, menjaga kebebasan pers agar tidak melenceng dari cita-cita besar para pendiri republik.
"Kebebasan pers ini patut kita jaga sekaligus waspadai. Jangan sampai obsesi besar kita membangun dan menjaga kehidupan berbangsa terhenti, karena ketidakpahaman kita dalam mendayagunakan dan menjaga kebebasan pers itu sendiri," katanya.
Jakarta: Chairman Media Group Surya Paloh berharap pers terus menjaga moralitas bangsa di tengah maraknya berita-berita hoaks di
media sosial. Apalagi, perkembangan teknologi lewat media sosial memudahkan orang menyebarkan informasi dan berita layaknya wartawan.
"Kehadiran media sosial melalui internet, Facebook, dan lain-lain itu cepat sekali. Kemajuan itu tidak bisa kita tolak, tapi kewajiban kita untuk menjaga agar tidak mereduksi nilai-nilai moralitas kehidupan berbangsa kita," kata Surya di HUT ke-50 Media Indonesia, di Gedung Grand Studio MetroTV, Jakarta Barat, Senin, 27 Januari 2020.
Surya menyebut kebebasan di media sosial tanpa kaidah jurnalistik. Bahkan, masyarakat sulit membedakan benar atau tidaknya informasi yang disampaikan di media sosial.
"Berbeda dengan media konvensional. Sosial media enggak tau si A penjahat, B pahlawan," ujar Surya.
Surya berharap kebebasan berpendapat di media sosial menjadi peringatan bagi insan pers Indonesia. Terpenting, menjaga kebebasan pers agar tidak melenceng dari cita-cita besar para pendiri republik.
"Kebebasan pers ini patut kita jaga sekaligus waspadai. Jangan sampai obsesi besar kita membangun dan menjaga kehidupan berbangsa terhenti, karena ketidakpahaman kita dalam mendayagunakan dan menjaga kebebasan pers itu sendiri," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)