Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) Susan Herawati. Foto: Sri Yanti Nainggolan/Medcom.id
Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) Susan Herawati. Foto: Sri Yanti Nainggolan/Medcom.id

Tambang Pasir di Pesisir Merugikan Nelayan

Sri Yanti Nainggolan • 25 Juli 2019 16:08
Jakarta: Nelayan dinilai paling dirugikan akibat proyek tambang pasir di wilayah pesisir. Pengerukan tanah mengambil segala jenis benda di laut, termasuk ikan. 
 
"Hasil tangkapan menurun karena penyedotan kapal itu tak seperti tambang di darat. Kapal menaruh pipa di laut dan menyedot semuanya," kata Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) Susan Herawati kepada Medcom.id di kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kamis, 25 Juli 2019. 
 
Proyek tambang pasir, terang dia, juga dapat merusak terumbu karang dan membuat daratan di daerah pesisir semakin landai karena tergerus. Menurut dia, dampak tersebut belum mendapat perhatian serius. 

"Jika terus begini, dampak jangka panjang yang paling buruk adalah ganti profesi, menjadi buruh," ujar dia. 
 
KIARA juga menyoroti area di Pulau Bangka Belitung dan Lontar, Banten, yang mendapat Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan sedang terjadi penambangan. Menurut dia, jumlah lubang akibat pertambangan di Bangka Belitung harus mendapat perhatian khusus.
 
Data KIARA juga menemukan sedang ada 41 proyek reklamasi pesisir di Indonesia. Sedangkan tambang perkebunan sawit tengah digencarkan di Papua. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan