Bogor: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno belum mengetahui soal mundurnya Roy Maningkas sebagai komisaris PT Krakatau Steel. Dia belum menerima tembusan surat pengunduran diri Roy.
"Ini kan komisaris kalau dia mau nulis (surat pengunduran diri) ya silakan, tapi saya belum terima, jadi saya belum tahu," kata Rini di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 24 Juli 2019.
Menurut Rini, ihwal pengunduran diri Roy seharusnya ditanyakan kepada presiden komisaris PT Krakatau Steel atau deputi di Kementerian BUMN. Apalagi, sampai saat ini, ia belum mendapat kabar Roy mengundurkan diri.
Namun, Rini menyebut kondisi Krakatau Steel itu jauh lebih baik. Jajaran dewan komisaris dan direksi telah banyak memperbaiki penyakit di tubuh Krakatau Steel.
"Tadinya proyeknya terhenti bisa diselesaikan, rekstrukturisasi utang juga diselesaikan," kata dia.
Baca: Pemerintah Ingin Proyek Blast Furnace Krakatau Steel Berlanjut
Roy memutuskan mengundurkan diri sebagai komisaris independen Krakatau Steel setelah dissenting opinion terkait proyek blast furnace yang diutarakannya direspons negatif Kementerian BUMN. Surat pengunduran diri sudah dikirimkan pada 11 Juli 2019 dan akan efektif 30 hari setelahnya.
"Untuk itu saya mengajukan surat kepada Kementerian BUMN dengan dissenting opinion proyek blast furnace dan sekaligus permohonan pengunduran diri saya sebagai komisaris independen PT Krakatau Steel untuk mendapatkan perhatian dari Kementerian BUMN agar negara tidak dirugikan. Dissenting opinion saya direspons secara negatif oleh Kementerian BUMN," pungkas Roy.
Bogor: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno belum mengetahui soal mundurnya Roy Maningkas sebagai komisaris PT Krakatau Steel. Dia belum menerima tembusan surat pengunduran diri Roy.
"Ini kan komisaris kalau dia mau nulis (surat pengunduran diri) ya silakan, tapi saya belum terima, jadi saya belum tahu," kata Rini di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 24 Juli 2019.
Menurut Rini, ihwal pengunduran diri Roy seharusnya ditanyakan kepada presiden komisaris PT Krakatau Steel atau deputi di Kementerian BUMN. Apalagi, sampai saat ini, ia belum mendapat kabar Roy mengundurkan diri.
Namun, Rini menyebut kondisi Krakatau Steel itu jauh lebih baik. Jajaran dewan komisaris dan direksi telah banyak memperbaiki penyakit di tubuh Krakatau Steel.
"Tadinya proyeknya terhenti bisa diselesaikan, rekstrukturisasi utang juga diselesaikan," kata dia.
Baca: Pemerintah Ingin Proyek Blast Furnace Krakatau Steel Berlanjut
Roy memutuskan mengundurkan diri sebagai komisaris independen Krakatau Steel setelah
dissenting opinion terkait proyek
blast furnace yang diutarakannya direspons negatif Kementerian BUMN. Surat pengunduran diri sudah dikirimkan pada 11 Juli 2019 dan akan efektif 30 hari setelahnya.
"Untuk itu saya mengajukan surat kepada Kementerian BUMN dengan
dissenting opinion proyek
blast furnace dan sekaligus permohonan pengunduran diri saya sebagai komisaris independen PT Krakatau Steel untuk mendapatkan perhatian dari Kementerian BUMN agar negara tidak dirugikan.
Dissenting opinion saya direspons secara negatif oleh Kementerian BUMN," pungkas Roy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)