Jakarta: Kepala Staf Kantor Presiden Moeldoko menyebut Presiden Joko Widodo serius mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Pembenahan akan dilakukan sejak usia dini hingga usia produktif.
Moeldoko menyebut Jokowi memerhatikan perkembangan SDM sejak bayi. Utamanya, kata dia, saat 1.000 hari pertama sejak bayi lahir.
“Seribu hari jadi golden age (usia emas) terutama pengembangan otak manusia. Gizi anak, lingkungan, dan pola asuh jadi atensi pemerintah,” kata Moeldoko dalam Prime Talk News Metro TV, Jumat 16 Agustus 2019.
Moeldoko menyebut pemerintah tidak ingin anak Indonesia mengalami stunting (gagal tumbuh). Sebab, hal itu membuat anak tidak memiliki jiwa kompetisi untuk memajukan Indonesia. “Ini harus dibenahi dengan baik,” tegas dia.
Sedangkan untuk usia 9 hingga 25 tahun, pemerintah memiliki program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Beberapa waktu lalu, ungkap Moeldoko, Jokowi meminta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menambah kuota KIP hingga 800 ribu.
“Kemarin rencana awal 400 ribu KIP, Pak Presiden bilang tambah dua kali lipat,” ujar Moeldoko.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah sedang menggarap strategi manajemen talenta. Manajemen itu akan membantu pemerintah mengetahui bakat dan keunggulan anak-anak di bidangnya.
Jika sudah terpetakan, negara ingin memfasilitasi mereka untuk mewujudkan keamanan dan kesejahteraan negara. Fasilitas itu, kata Moeldoko, untuk menjaga anak bangsa tidak memilih negara lain untuk mengembangkan bakatnya.
Moeldoko yakin hal itu bakal berdampak pada pertumbuhan ekonomi negara. Dia ingin anak-anak muda yang memiliki talenta dan dan intelektual yang baik bisa memunculkan unicorn baru di Indonesia.
“(Ini) pengaruhnya pada ekonomi. Kita ingin banyak unicorn, bisa seribu (unicorn),” pungkasnya.
Jakarta: Kepala Staf Kantor Presiden Moeldoko menyebut Presiden Joko Widodo serius mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Pembenahan akan dilakukan sejak usia dini hingga usia produktif.
Moeldoko menyebut Jokowi memerhatikan perkembangan SDM sejak bayi. Utamanya, kata dia, saat 1.000 hari pertama sejak bayi lahir.
“Seribu hari jadi
golden age (usia emas) terutama pengembangan otak manusia. Gizi anak, lingkungan, dan pola asuh jadi atensi pemerintah,” kata Moeldoko dalam Prime Talk News Metro TV, Jumat 16 Agustus 2019.
Moeldoko menyebut pemerintah tidak ingin anak Indonesia mengalami stunting (gagal tumbuh). Sebab, hal itu membuat anak tidak memiliki jiwa kompetisi untuk memajukan Indonesia. “Ini harus dibenahi dengan baik,” tegas dia.
Sedangkan untuk usia 9 hingga 25 tahun, pemerintah memiliki program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Beberapa waktu lalu, ungkap Moeldoko, Jokowi meminta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menambah kuota KIP hingga 800 ribu.
“Kemarin rencana awal 400 ribu KIP, Pak Presiden bilang tambah dua kali lipat,” ujar Moeldoko.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah sedang menggarap strategi manajemen talenta. Manajemen itu akan membantu pemerintah mengetahui bakat dan keunggulan anak-anak di bidangnya.
Jika sudah terpetakan, negara ingin memfasilitasi mereka untuk mewujudkan keamanan dan kesejahteraan negara. Fasilitas itu, kata Moeldoko, untuk menjaga anak bangsa tidak memilih negara lain untuk mengembangkan bakatnya.
Moeldoko yakin hal itu bakal berdampak pada pertumbuhan ekonomi negara. Dia ingin anak-anak muda yang memiliki talenta dan dan intelektual yang baik bisa memunculkan unicorn baru di Indonesia.
“(Ini) pengaruhnya pada ekonomi. Kita ingin banyak unicorn, bisa seribu (unicorn),” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(NUR)
