Menhub Budi Karya Sumadi di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 3 September 2019. Foto: Medcom.id/Candra Yuri Nuralam
Menhub Budi Karya Sumadi di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 3 September 2019. Foto: Medcom.id/Candra Yuri Nuralam

Kecelakaan di Cipularang Dianalisis dalam Seminggu

Candra Yuri Nuralam • 03 September 2019 12:09
Jakarta: Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Budi Setiadi dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) ditugaskan mengungkap penyebab kecelakaan maut di Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) KM 90, Jawa Barat. Insiden ini akan dianalisis dalam sepekan.
 
"Kalau yang berkaitan dengan teknis, struktural kita butuhkan paling tidak satu minggu untuk menganalisis apa yang terjadi karena yang sering terjadi di KM 90. Ini kita harus evaluasi," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa, 3 September 2019.
 
Menhub mengatakan tim analisis akan membedah mulai dari struktur jalan dan tata aturan lalu lintas di lokasi. Kedua unsur ini akan dikombinasikan untuk mengetahui permasalahan di KM 90 Cipularang.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga akan menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, untuk mendalami masalah ini. Kemenhub membutuhkan pakar untuk membuat analisis semakin jelas.
 
"Bisa jadi ini berkaitan dengan alignment (penjajaran), aligment jalan ya," ujar Budi.
 
Hasil analisis, kata dia, akan diberikan kepada dinas terkait di lokasi. Hal itu akan berdampak untuk aturan yang berlaku, baik dari batas maksimum kecepatan maupun batas maksimum berat kendaraan yang melintas.
 
"Yang satu pasti kita ada satu rekomendasi terhadap cara berkendaraan yang lebih baik. Standar itu sudah ada, tapi kita akan sampaikan," ujar Budi.
 
Evaluasi itu juga akan memberikan rekomendasi kepada Jasa Marga terkait struktur jalan. Jika memang permasalahan terjadi pada struktur jalan, Kemenhub akan meminta jalan direhabilitasi.
 
Namun, jika tidak ada permasalahan struktur yang parah, rekomendasi bisa berupa penambahan lampu jalan. Penerangan ini akan menjadi simbol agar kendaraan yang melaju lebih berhati-hati.
 
"Kalau ternyata ada satu alignment atau flow yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah dalam konstruksi jalan pada umumnya, kita minta Jasa Marga untuk lakukan perbaikan," jelas Budi.
 
Kecelakaan maut terjadi di KM 89 hingga KM 91 Tol Cipularang pada pukul 13.00 WIB, Senin, 2 September 2019. Sebanyak 21 kendaraan terlibat dalam kecelakaan tersebut, mulai dari truk, bus, hingga kendaraan pribadi. Delapan nyawa melayang di insiden itu. 
 
“Baru empat yang telah teridentifikasi,” kata Kapolres Purwakarta AKBP Matrius seperti dilansir dari Antara, Senin, 2 September 2019.
 
Korban yang teridentifikasi yakni Dedi Hidayat, 45, warga Kalibaru Barat, Cilincing, Jakarta Utara; Iwan, 35, warga Sepatan Timur, Tangerang, Banten; Endi Budianto; serta Hendra Cahya, 64, warga Tanjung Priok, Jakarta Utara.
 
Matrius menyebut petugas juga telah mengambil sampel DNA milik empat korban lainnya yang belum teridentifikasi. Data DNA itu akan diperiksa di Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan