medcom.id, Jakarta: Ternyata, diam-diam ada juga yang berharap angkutan umum di Ibu Kota, mogok beroperasi. Siapa mereka? Ya, tukang ojek motor.
Kalau mogok angkutan umum benar terjadi, niscaya mereka akan mendapat rezeki nomplok. Mereka pasti akan kebanjiran order. Soalnya makin sedikit sarana transportasi makin ramai orang memburu jasa ojek motor.
"Kalau bisa, mogok aja tuh Organda dua minggu," kata Win, tukang ojek yang biasa mangkal di sekitaran Terminal Bus Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2014).
Menurut Win, kalau semua angkutan mogok, tentu banyak calon penumpang telantar di Terminal Blok M. Nah, mau tidak mau mereka bakal beralih ke ojek motor.
Tapi, Win harus gigit jari. Ternyata hari ini tak ada mogok angkutan umum.
"Ini mah (sepertinya) enggak ada mogok. Kalau ada sudah dari pagi (terminal) sepi. Ini biasa aja tuh," Win bertutur.
DPD Organda DKI Jakarta memang memutuskan menunda mogok angkutan karena tak ingin merepotkan warga. "Enggak jadi, ditunda dulu mogoknya," kata Sekretaris Unit Bus Kota DPD Organda DKI Jakarta Azas Tigor Nainggolan kepada Metrotvnews.com, Rabu (19/11/2014).
Dia mengatakan, sejauh ini warga DKI bisa memaklumi reaksi Organda terkait kenaikan harga BBM bersubsidi. "Saat ini warga Jakarta masih toleransi. Ada penyelesaian sesaat di lapangan," terang Azas.
Azas menerangkan, Organda DKI tetap mendukung hasil Mukernas Organda untuk setop operasi. "Hari ini, Organda Jakarta belum melakukan setop operasi karena menunggu hasil dialog antara Organda dengan Pemprov DKI Jakarta di Dinas Perhubungan," beber Azas.
medcom.id, Jakarta: Ternyata, diam-diam ada juga yang berharap angkutan umum di Ibu Kota, mogok beroperasi. Siapa mereka? Ya, tukang ojek motor.
Kalau mogok angkutan umum benar terjadi, niscaya mereka akan mendapat rezeki nomplok. Mereka pasti akan kebanjiran order. Soalnya makin sedikit sarana transportasi makin ramai orang memburu jasa ojek motor.
"Kalau bisa, mogok aja tuh Organda dua minggu," kata Win, tukang ojek yang biasa mangkal di sekitaran Terminal Bus Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2014).
Menurut Win, kalau semua angkutan mogok, tentu banyak calon penumpang telantar di Terminal Blok M. Nah, mau tidak mau mereka bakal beralih ke ojek motor.
Tapi, Win harus gigit jari. Ternyata hari ini tak ada mogok angkutan umum.
"Ini mah (sepertinya) enggak ada mogok. Kalau ada sudah dari pagi (terminal) sepi. Ini biasa aja tuh," Win bertutur.
DPD Organda DKI Jakarta memang memutuskan menunda mogok angkutan karena tak ingin merepotkan warga. "Enggak jadi, ditunda dulu mogoknya," kata Sekretaris Unit Bus Kota DPD Organda DKI Jakarta Azas Tigor Nainggolan kepada Metrotvnews.com, Rabu (19/11/2014).
Dia mengatakan, sejauh ini warga DKI bisa memaklumi reaksi Organda terkait kenaikan harga BBM bersubsidi. "Saat ini warga Jakarta masih toleransi. Ada penyelesaian sesaat di lapangan," terang Azas.
Azas menerangkan, Organda DKI tetap mendukung hasil Mukernas Organda untuk setop operasi. "Hari ini, Organda Jakarta belum melakukan setop operasi karena menunggu hasil dialog antara Organda dengan Pemprov DKI Jakarta di Dinas Perhubungan," beber Azas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ICH)