medcom.id, Jakarta: Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya F Henry Bambang Sulistyo mengatakan Presiden Joko Widodo meminta Basarnas untuk terus melakukan pencarian dan evakuasi para korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata.
Sejauh ini, kata dia, Presiden mengapresiasi kerja tim gabungan di bawah komando Basarnas karena telah berhasil menemukan korban dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12/2014) lalu.
"Beliau menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim gabungan TNI, Polri, dan tim relawan (Basarnas). Kita sama-sama melanjutkan operasi pencarian, pertolongan dan evakuasi," kata Soelistyo di Kantor Pusat Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (31/12/2014).
Selain itu, lanjut dia, Kepala Negara juga memerintahkan Basarnas untuk fokus terhadap pencarian dan evakuasi korban, baik penumpang maupun awak pesawat. Setelah seluruh korban berhasil diangkat dari lokasi kejadian, evakuasi difokuskan ke serpihan dan puing pesawat.
"Kedua, poin utama adalah mencari, mengevakuasi korban, lalu baru mencari dan mengevakuasi bagian-bagian pesawat yang ada untuk kepentingan selanjutnya," kata dia.
Seperti diketahui, AirAsia QZ8501 tiba-tiba raib dari radar di atas perairan antara Pulau Belitung dan Pulau Kalimantan, saat terbang dari Bandara Juanda, Sidoarjo, menuju Singapura, Minggu (28/12/2014) tepat jam 06.18. Burung besi itu berangkat dari Surabaya, pukul 05.36.
Pesawat mengangkut 155 penumpang, terdiri dari 137 penumpang dewasa, 17 anak-anak, dan 1 bayi plus dua pilot, empat pramugari, serta satu teknis. Total ada 162 orang di dalam pesawat.
Tujuh dari 155 penumpang diketahui warga asing, masing-masing tiga dari Korea Selatan, satu asal Singapura, satu asal Inggris, satu asal Malaysia, dan seorang first officer asal Perancis.
medcom.id, Jakarta: Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya F Henry Bambang Sulistyo mengatakan Presiden Joko Widodo meminta Basarnas untuk terus melakukan pencarian dan evakuasi para korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata.
Sejauh ini, kata dia, Presiden mengapresiasi kerja tim gabungan di bawah komando Basarnas karena telah berhasil menemukan korban dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12/2014) lalu.
"Beliau menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim gabungan TNI, Polri, dan tim relawan (Basarnas). Kita sama-sama melanjutkan operasi pencarian, pertolongan dan evakuasi," kata Soelistyo di Kantor Pusat Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (31/12/2014).
Selain itu, lanjut dia, Kepala Negara juga memerintahkan Basarnas untuk fokus terhadap pencarian dan evakuasi korban, baik penumpang maupun awak pesawat. Setelah seluruh korban berhasil diangkat dari lokasi kejadian, evakuasi difokuskan ke serpihan dan puing pesawat.
"Kedua, poin utama adalah mencari, mengevakuasi korban, lalu baru mencari dan mengevakuasi bagian-bagian pesawat yang ada untuk kepentingan selanjutnya," kata dia.
Seperti diketahui, AirAsia QZ8501 tiba-tiba raib dari radar di atas perairan antara Pulau Belitung dan Pulau Kalimantan, saat terbang dari Bandara Juanda, Sidoarjo, menuju Singapura, Minggu (28/12/2014) tepat jam 06.18. Burung besi itu berangkat dari Surabaya, pukul 05.36.
Pesawat mengangkut 155 penumpang, terdiri dari 137 penumpang dewasa, 17 anak-anak, dan 1 bayi
plus dua pilot, empat pramugari, serta satu teknis. Total ada 162 orang di dalam pesawat.
Tujuh dari 155 penumpang diketahui warga asing, masing-masing tiga dari Korea Selatan, satu asal Singapura, satu asal Inggris, satu asal Malaysia, dan seorang
first officer asal Perancis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)