Sebagian peserta sidang tahunan MPR 2017/ANTARA/Akbar Nugroho Gumay/M Agung Rajasa
Sebagian peserta sidang tahunan MPR 2017/ANTARA/Akbar Nugroho Gumay/M Agung Rajasa

Sindiran Politik Laten dalam Doa Sidang Tahunan MPR

Husen Miftahudin • 17 Agustus 2017 00:30
medcom.id, Jakarta: Anggota Komisi III DPR Arsul Sani menyebut sindiran politik dalam doa menjadi laten di Sidang Tahunan MPR. Tahun ini, Politikus PKS Tifatul Sembiring yang didapuk sebagai pembaca doa, memohon agar Presiden Joko Widodo menjadi lebih gemuk.
 
"Saya kira seperti tahun lalu, itu diselipi, ada pesan-pesan politiknya. Ada sindiran politiknya," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 16 Agustus 2017.
 
Tahun ini, jelas dia, sindiran politik yang didengungkan Tifatul merupakan pesan untuk lebih giat dalam bekerja dan lebih demokratis. Sindiran tersebut bukan ditujukan pada Jokowi semata, tetapi seluruh pemangku kebijakan, termasuk juga parlemen.

"Itu kan tidak ditujukan kepada pemerintah, tapi kepada DPR juga agar kita tidak korupsi," tegasnya.
 
Sementara menurut Wakil Ketua DPR Fadli Zon, doa Tifatul merupakan improvisasi dari kegundahgulanaan dari keadaan bangsa saat ini. "Mungkin improvisasi. Lagian banyak orang yang mau kurus, kenapa harus gemuk," canda dia.
 
Seperti diketahui, doa yang dilantunkan Tifatul membuat para undangan yang menonton di Gedung Nusantara III tertawa lirih. Dalam doanya, Tifatul mendoakan agar Presiden Joko Widodo menjadi lebih gemuk.
 
"Gemukkanlah badan beliau ya Allah, karena beliau semakin kurus padahal tekad beliau dalam membangun bangsa dan negara ini tetap membaja untuk maju terus dan menjadi bangsa yang adil, makmur dan sejahtera," ujar Tifatul.
 
Dia melanjutkan, kurusnya badan Jokowi karena kurang istirahat akibat sibuk mengurusi negara. Tifatul berdoa agar Jokowi dilimpahkan kesehatan sehingga semakin teguh dalam menjalankan amanat rakyat.
 
"Curahkanlah hidayah-Mu, petunjuk jalan yang lurus kepada beliau, kokohkanlah keimanan dan ketakwaan beliau. Tanamkanlah rasa sayang di dada beliau kepada rakyat, cinta kepada umat, menghormati dan mencintai para ulama yang istiqomah, sebab ulama itu adalah pewaris Nabi Muhammad SAW," tegasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan