Metrotvvnews.com, Jakarta: Hancurnya usaha biro perjalanan umrah PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel sudah diprediksi pengusaha biro perjalanan serupa. Mereka mengatakan sistem bisnis yang dijalankan First Travel sudah terlihat janggal sejak awal.
"Sudah nggak kaget karena memang dari dulu tahu. Kita yang bergerak di bidang travel juga paham kalau biayanya nggak masuk akal," ujar Emil, salah satu pekerja yang bergerak di bidang perjalanan haji dan umrah, saat ditemui medcom.id di Jakarta Selatan, Rabu 6 September 2017.
Emil menuturkan tarif Rp14,5 juta per orang untuk biaya umrah tak mungkin cukup. Menurutnya, tiket pesawat paling murah ke Arab Saudi berkisar Rp12 juta. Belum lagi biaya untuk makan, penginapan, seragam, dan akomodasi lainnya. "Nggak mungkin (biaya akomodasi) hanya Rp2 juta," kata dia.
Emil juga yakin pemilik First Travel sudah tahu usahanya akan merugi dan tak akan bertahan lama. Namun, karena banyak peminat, pemilik tetap menarik uang dari calon jemaah. "Mereka terlena," ujarnya.
Emil juga mafhum banyak kalangan berduit memilih memakai jasa First Travel karena tawaran biaya murah. Tak terkecuali aparatur sipil negara.
"Suaminya teman itu pegawai pemerintah. Dia memilih umrah bersama menggunakan jasa First Travel karena biayanya miring. Akhirnya sekarang belum berangkat juga," kata dia.
Sebelum kasus First Travel mencuat, Emil dan pelaku usaha lain mengaku sudah sering membicarakan persoalan ini. Namun, mereka tak ingin terlalu mengurusi karena takut dibilang iri atau menyebarkan keburukan perusahaan lain.
"Pas sudah ramai di media saja baru orang-orang pada tanya kenapa First Travel begitu, tapi ya kita kan nggak mungkin cerita di awal. Nanti dibilang kenapa-kenapa," ujarnya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/1bV6R47b" allowfullscreen></iframe>
Metrotvvnews.com, Jakarta: Hancurnya usaha biro perjalanan umrah PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel sudah diprediksi pengusaha biro perjalanan serupa. Mereka mengatakan sistem bisnis yang dijalankan First Travel sudah terlihat janggal sejak awal.
"Sudah nggak kaget karena memang dari dulu tahu. Kita yang bergerak di bidang travel juga paham kalau biayanya nggak masuk akal," ujar Emil, salah satu pekerja yang bergerak di bidang perjalanan haji dan umrah, saat ditemui
medcom.id di Jakarta Selatan, Rabu 6 September 2017.
Emil menuturkan tarif Rp14,5 juta per orang untuk biaya umrah tak mungkin cukup. Menurutnya, tiket pesawat paling murah ke Arab Saudi berkisar Rp12 juta. Belum lagi biaya untuk makan, penginapan, seragam, dan akomodasi lainnya. "Nggak mungkin (biaya akomodasi) hanya Rp2 juta," kata dia.
Emil juga yakin pemilik First Travel sudah tahu usahanya akan merugi dan tak akan bertahan lama. Namun, karena banyak peminat, pemilik tetap menarik uang dari calon jemaah. "Mereka terlena," ujarnya.
Emil juga mafhum banyak kalangan berduit memilih memakai jasa First Travel karena tawaran biaya murah. Tak terkecuali aparatur sipil negara.
"Suaminya teman itu pegawai pemerintah. Dia memilih umrah bersama menggunakan jasa First Travel karena biayanya miring. Akhirnya sekarang belum berangkat juga," kata dia.
Sebelum kasus First Travel mencuat, Emil dan pelaku usaha lain mengaku sudah sering membicarakan persoalan ini. Namun, mereka tak ingin terlalu mengurusi karena takut dibilang iri atau menyebarkan keburukan perusahaan lain.
"Pas sudah ramai di media saja baru orang-orang pada tanya kenapa First Travel begitu, tapi ya kita kan nggak mungkin cerita di awal. Nanti dibilang kenapa-kenapa," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)