Kabalitbang Kementerian Pertahanan Anne Kusmayati memaparkan perkembangan terkini kerjasama pengembangan pesawat tempur Indonesia-Korea. Foto: M Sholahadhin Azhar
Kabalitbang Kementerian Pertahanan Anne Kusmayati memaparkan perkembangan terkini kerjasama pengembangan pesawat tempur Indonesia-Korea. Foto: M Sholahadhin Azhar

Pengembangan Pesawat Tempur Indonesia-Korsel Sudah 14%

M Sholahadhin Azhar • 28 Juli 2017 18:12
medcom.id, Jakarta: Program kerja sama Indonesia-Korea Selatan untuk membangun pesawat Korea Fighter Experimental (KF-X) dan Indonesia Fighter Experimental (IF-X) telah memasuki tahap awal. Program yang ditargetkan rampung pada 2026 sudah selesai 14%.
 
"Program Engineering Manufacture Development (EMD) telah menyelesaikan 14% dari keseluruhan perencanaan," ungkap Kabalitbang Kementerian Pertahanan, Anne Kusmayati di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat 28 Juli 2017.
 
PT Dirgantara Indonesia (DI) mewakili Indonesia untuk bekerja sama dengan Korean Airspace Industry (KAI). Sebanyak 81 teknisi sudah diterbangkan ke Korea Selatan. 

"Total nanti ada sekitar 200 insinyur yang diberangkatkan ke Korea Selatan," pungkas Anne.
 
Indonesia menargetkan untuk menyerap teknologi pesawat tempur yang belum dimiliki. Diharapkan setelah program ini usai, perusahaan perakit pesawat plat merah Indonesia semakin mandiri dan mampu menjadi produsen tetap pesawat tempur.
 
Untuk diketahui, Indonesia-Korsel sepakat untuk mengerjakan program yang memakan anggaran 8,7 triliun Won tersebut. Indonesia menanggung 20 persen biaya program, atau senilai sebesar 1,37 triliun Won dalam proyek jangka panjang selama 10 tahun ini.
 
Pesawat KFX/KIX mempunyai daya tarik tersendiri di bidang konfigurasi. Pesawat tempur berteknologi tinggi ini mampu mengunci beberapa target sekaligus. Pesawat ini dapat beroperasi sebagai pesawat tempur atau pengebom (multirole)
 
Pesawat multirole generasi 4.5 ini juga dilengkapi sistem sensor optik dan infra merah, sehingga bisa memanipulasi rudal yang mendekat ke arah lawan. PT DI dan KAI melakukan kerjasama jangka panjang untuk mewujudkan pesawat canggih itu. Indonesia sendiri sedang membangun 3 hanggar atau garasi pesawat guna mempersiapkan diri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan