Capacity building bersama ESQ Leadership Center, sebagai bagian dari rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Muslimat NU.
Capacity building bersama ESQ Leadership Center, sebagai bagian dari rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Muslimat NU.

Muslimat NU dan ESQ Ingin Peran Perempuan Diperkuat Lewat Pendekatan Spiritual dan Saintifik

Medcom • 11 Mei 2025 22:00
Samarinda: Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dan ESQ Leadership Center ingin prena perempuan diperkuat melalui pendekatan spiritual dan saintifik. Keduanya berkolaborasi dengan menggelar program penggalian potensi kader menggunakan metode Talent DNA ESQ berbasis artificial intelligence.
 
Ketua Dewan Pembina Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, menekankan pentingnya penguatan kualitas SDM melalui pemetaan potensi diri berbasis talent DNA.
 
Hal itu disampaikan Khofifah dalam capacity building bersama ESQ Leadership Center, sebagai bagian dari rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Muslimat NU.

Kegiatan ini, dihadiri ratusan kader Muslimat NU dari berbagai daerah. Mereka mengikuti pelatihan talent DNA yang dikembangkan Founder ESQ Leadership Center, Ary Ginanjar Agustian.
 
Pelatihan itu bertujuan menggali kekuatan alami, kemampuan bawaan, dan karakter unik tiap individu.
 
Khofifah menyebut pelatihan ini sangat relevan bagi Muslimat NU sebagai organisasi perempuan Islam terbesar yang memiliki jaringan hingga tingkat akar rumput.
 
"Potensi besar sering kali terpendam karena tidak dikenali atau tidak diberi ruang yang sesuai. Melalui talent DNA, kita bantu kader mengenali siapa dirinya, apa kekuatannya, dan di mana dia bisa memberi kontribusi terbaik," katanya.
 
Menurut Khofifah, pemetaan potensi ini krusial untuk menjadikan organisasi lebih adaptif, dinamis, dan profesional. Penempatan kader sesuai talenta akan membuat program kerja lebih efektif, efisien, dan berdampak luas.
 
"Kader yang punya bakat mengajar, akan optimal di bidang pendidikan. Begitu pula yang unggul di kesehatan, sosial, advokasi, atau kewirausahaan," ujarnya.
 
Ia menilai pendekatan ini sejalan dengan ajaran Islam yang mendorong individu mengenali dan mengoptimalkan potensi demi kemaslahatan umat.
 
Dengan semangat pengabdian yang tinggi, ia yakin kader Muslimat NU akan mampu memberi pelayanan yang maksimal dan profesional.
 
Khofifah berharap metode Talent DNA dapat menjadi bagian dari sistem kaderisasi Muslimat NU secara berkelanjutan, mulai dari tingkat pusat hingga ranting.
 
Ia juga menyampaikan rencana pengembangan sistem digital berbasis data potensi kader, untuk mendukung pengelolaan organisasi yang presisi dan berbasis data.
 
Pendiri ESQ Corp, Ary Ginanjar Agustian, mengapresiasi organisasi Muslimat NU atas inisiatifnya membongkar potensi para kader melalui metode talent DNA.
 
"Muslimat NU kini bergerak dinamis dalam memetakan potensi kadernya secara terukur. Ini bukan hanya langkah cerdas, tapi juga langkah strategis dalam menghadapi masa depan," ujar Ary.
 
Ary mengatakan, dengan terlaksananya program ini, Muslimat NU menegaskan diri sebagai organisasi perempuan Islam yang siap bertransformasi dan beradaptasi dengan zaman, tanpa meninggalkan akar nilai tradisi dan spiritualitas yang menjadi jati diri.
 
"Perubahan tidak lahir dari luar, tapi dari dalam diri. Dan hari ini, saya melihat harapan itu nyata di Muslimat NU," kata Ary Ginanjar.
 
Sementara itu, Ketua PP Muslimat NU, Arifatul Choiri Fauzi, menyampaikan bahwa pengurus baru hadir dengan semangat perubahan yang inklusif, terbuka untuk kolaborasi, dan mampu beradaptasi dengan tantangan zaman. 
 
"Kami akan memastikan Muslimat NU tetap relevan. Perempuan Indonesia tidak hanya perlu dilindungi, tetapi juga diberdayakan agar bisa berkontribusi penuh dalam pembangunan bangsa," ucap Arifatul yang juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan