Jakarta: Nasi putih yang menjadi makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia kerap dianggap musuh dalam upaya menurunkan berat badan.
Banyak yang meyakini bahwa nasi putih adalah penyebab utama bertambahnya berat badan, sehingga perlu dihindari demi mendapatkan tubuh ideal.
Namun, benarkah nasi putih menjadi musuh utama diet?
Mitos vs Fakta
Mitos: Nasi putih menyebabkan penambahan berat badan karena kaya karbohidrat.
Fakta: Semua jenis makanan mengandung karbohidrat, termasuk nasi putih. Adapun yang menentukan penambahan berat badan adalah jumlah kalori yang dikonsumsi, bukan jenis makanan. Nasi putih memang mengandung karbohidrat sederhana yang cepat diserap tubuh, namun bukan berarti langsung menjadi lemak.
Mitos: Nasi putih membuat badan gemuk karena indeks glikemik (IG) yang tinggi.
Fakta: IG memang menunjukkan seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah. Nasi putih memang memiliki IG tinggi, namun hal ini tidak serta merta membuat Anda gemuk. Faktor lain seperti jumlah kalori, aktivitas fisik, dan pola makan secara keseluruhan juga berperan penting.
Mitos: Nasi merah lebih sehat dan lebih dianjurkan untuk diet daripada nasi putih.
Fakta: Nasi merah memang mengandung serat lebih tinggi dan nutrisi lain yang bermanfaat. Namun, nasi putih juga memiliki nutrisi penting seperti vitamin B dan mineral. Pilihan terbaik adalah mengonsumsi kedua jenis nasi secara seimbang dalam pola makan sehat.
Tips konsumsi nasi putih
Porsi: Atur porsi nasi putih dengan bijak. Satu genggam nasi putih sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat.
Kombinasi: Padukan nasi putih dengan lauk yang kaya protein dan sayur-sayuran untuk mendapatkan nutrisi seimbang.
Olahan: Pilih olahan nasi putih yang lebih sehat, seperti nasi merah, nasi ketan hitam, atau nasi merah.
Aktivitas fisik: Tetap aktif bergerak untuk membakar kalori dan menjaga berat badan ideal.
Nasi putih bukanlah musuh utama diet. Namun hal terpenting adalah mengonsumsi nasi putih dengan bijak sebagai bagian dari pola makan sehat dan seimbang. Jangan lupa untuk tetap aktif bergerak dan menjaga pola hidup sehat secara keseluruhan.
(Laura Oktaviani)
Jakarta:
Nasi putih yang menjadi makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia kerap dianggap musuh dalam upaya
menurunkan berat badan.
Banyak yang meyakini bahwa nasi putih adalah penyebab utama bertambahnya berat badan, sehingga perlu dihindari demi mendapatkan tubuh ideal.
Namun, benarkah nasi putih menjadi musuh utama diet?
Mitos vs Fakta
Mitos: Nasi putih menyebabkan penambahan berat badan karena kaya karbohidrat.
Fakta: Semua jenis makanan mengandung karbohidrat, termasuk nasi putih. Adapun yang menentukan penambahan berat badan adalah jumlah kalori yang dikonsumsi, bukan jenis makanan. Nasi putih memang mengandung karbohidrat sederhana yang cepat diserap tubuh, namun bukan berarti langsung menjadi lemak.
Mitos: Nasi putih membuat badan gemuk karena indeks glikemik (IG) yang tinggi.
Fakta: IG memang menunjukkan seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah. Nasi putih memang memiliki IG tinggi, namun hal ini tidak serta merta membuat Anda gemuk. Faktor lain seperti jumlah kalori, aktivitas fisik, dan pola makan secara keseluruhan juga berperan penting.
Mitos: Nasi merah lebih sehat dan lebih dianjurkan untuk diet daripada nasi putih.
Fakta: Nasi merah memang mengandung serat lebih tinggi dan nutrisi lain yang bermanfaat. Namun, nasi putih juga memiliki nutrisi penting seperti vitamin B dan mineral. Pilihan terbaik adalah mengonsumsi kedua jenis nasi secara seimbang dalam pola makan sehat.
Tips konsumsi nasi putih
Porsi: Atur porsi nasi putih dengan bijak. Satu genggam nasi putih sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat.
Kombinasi: Padukan nasi putih dengan lauk yang kaya protein dan sayur-sayuran untuk mendapatkan nutrisi seimbang.
Olahan: Pilih olahan nasi putih yang lebih sehat, seperti nasi merah, nasi ketan hitam, atau nasi merah.
Aktivitas fisik: Tetap aktif bergerak untuk membakar kalori dan menjaga berat badan ideal.
Nasi putih bukanlah musuh utama diet. Namun hal terpenting adalah mengonsumsi nasi putih dengan bijak sebagai bagian dari pola makan sehat dan seimbang. Jangan lupa untuk tetap aktif bergerak dan menjaga pola hidup sehat secara keseluruhan.
(Laura Oktaviani) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)