Jakarta: Panglima TNI Andika Perkasa menghapus larangan keturunan PKI mendaftar menjadi anggota TNI. Alasannya, larangan itu tidak tertulis dalam undang-undang.
Banyak pihak yang mengkritik penghapusan aturan ini. Pengamat militer dan intelijen, Ridlwan Habib, mengatakan penghapusan aturan itu tidak serta merta melemahkan TNI.
“Karena memang itu kan baru boleh masuk ketika mengikuti seleksi. Artinya ada proses seleksi dulu. Tidak sekedar mengisi,” ujar Ridlwan dalam program Hot Room di Metro TV, Rabu 6 April 2022.
Seleksi proses wawancara psikologi akan dapat mendeteksi calon personel yang menganut paham berbeda. Tes dapat melihat seseorang yang cenderung pro terhadap ideologi komunisme, leninisme, dan marxisme.
“Jadi saya kira, karena ini baru seleksi. Kita tidak terlalu khawatir untuk itu,” katanya.
Ridlwan menyebut ideologi komunisme ini tidak mesti dari keturunan. Di era yang semakin maju siapapun bisa mempelajari hal itu. Bisa dari download buku-buku, bisa belajar di media sosial, dan masih banyak laman-laman lainnya.
Artinya, poin utama untuk mencegah pahama komunis masuk TNI ada di proses seleksi. Bukat melarang keturunan PKI mendaftar.
“Di wawancara psikologi militer itu saya kira pihak mereka punya metode interogasi orang yang dapat melihat kecenderungan psikologi orang dan mereka sudah terlatih untuk itu,” tambahnya. (Alifiah Nurul Rahmania)
Jakarta: Panglima TNI Andika Perkasa menghapus larangan keturunan PKI mendaftar menjadi anggota TNI. Alasannya, larangan itu tidak tertulis dalam undang-undang.
Banyak pihak yang mengkritik penghapusan aturan ini. Pengamat militer dan intelijen, Ridlwan Habib, mengatakan penghapusan aturan itu tidak serta merta melemahkan TNI.
“Karena memang itu kan baru boleh masuk ketika mengikuti seleksi. Artinya ada proses seleksi dulu. Tidak sekedar mengisi,” ujar Ridlwan dalam program
Hot Room di
Metro TV, Rabu 6 April 2022.
Seleksi proses wawancara psikologi akan dapat mendeteksi calon personel yang menganut paham berbeda. Tes dapat melihat seseorang yang cenderung pro terhadap ideologi komunisme, leninisme, dan marxisme.
“Jadi saya kira, karena ini baru seleksi. Kita tidak terlalu khawatir untuk itu,” katanya.
Ridlwan menyebut ideologi komunisme ini tidak mesti dari keturunan. Di era yang semakin maju siapapun bisa mempelajari hal itu. Bisa dari download buku-buku, bisa belajar di media sosial, dan masih banyak laman-laman lainnya.
Artinya, poin utama untuk mencegah pahama komunis masuk TNI ada di proses seleksi. Bukat melarang keturunan PKI mendaftar.
“Di wawancara psikologi militer itu saya kira pihak mereka punya metode interogasi orang yang dapat melihat kecenderungan psikologi orang dan mereka sudah terlatih untuk itu,” tambahnya.
(Alifiah Nurul Rahmania) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)