medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson. Mereka membicarakan kerja sama siber yang sedang dibangun kedua negara.
Grigson mengungkapkan, Kalla sempat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop saat menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. Pembicaraan tentang kerja sama di bidang siber sempat disinggung dalam pertemuan itu.
Dia menilai, kerja sama Indonesia dan Australia di bidang ini sudah berkembang jauh. "Menteri Pertahanan Siber Australia telah berkunjung ke Indonesia, dan juga telah bertemu pak Wiranto (Menko Polhukam Wiranto) di Singapura," kata Grigson usai pertemuan di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin 2 Oktober 2017.
Dua menteri, tambah dia, sudah berdiskusi penguatan kerja sama antarnegara. Indonesia dan Australia telah memiliki sudut pandang yang sama tentang pentingnya penguatan pertahanan siber dari berbagai ancaman yang ada.
Lagi pula, kata Grigson, Indonesia telah memiliki tim yang mendapatkan pelatihan di Australia. Salah satu tema pelatihan menyangkut keamanan siber yang sedang menjadi fokus kedua negara.
"Kami akan melihat dan mempertimbangkan untuk penguatan kerja sama," kata dia.
Sejumlah ahli bidang siber asal Australia akan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat. Grigson berharap ahli dari Indoensia akan melakukan hal serupa.
"Isu siber sangat penting untuk kita, Indonesia dan Australia punya tantangan yang sama terkait masalah ini," jelas Grigson.
Indonesia sedang menggarap Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Badan ini ditargetkan rampung akhir tahun ini. Keberadaan lembaga ini dibutuhkan mengingat pengguna internet di Indonesia mencapai 130 juta orang.
BSSN, kata Wiranto, bertugas memproteksi kegiatan siber seluruh Indonesia. Lembaga ini akan berada di bawah Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.
medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson. Mereka membicarakan kerja sama siber yang sedang dibangun kedua negara.
Grigson mengungkapkan, Kalla sempat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop saat menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. Pembicaraan tentang kerja sama di bidang siber sempat disinggung dalam pertemuan itu.
Dia menilai, kerja sama Indonesia dan Australia di bidang ini sudah berkembang jauh. "Menteri Pertahanan Siber Australia telah berkunjung ke Indonesia, dan juga telah bertemu pak Wiranto (Menko Polhukam Wiranto) di Singapura," kata Grigson usai pertemuan di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin 2 Oktober 2017.
Dua menteri, tambah dia, sudah berdiskusi penguatan kerja sama antarnegara. Indonesia dan Australia telah memiliki sudut pandang yang sama tentang pentingnya penguatan pertahanan siber dari berbagai ancaman yang ada.
Lagi pula, kata Grigson, Indonesia telah memiliki tim yang mendapatkan pelatihan di Australia. Salah satu tema pelatihan menyangkut keamanan siber yang sedang menjadi fokus kedua negara.
"Kami akan melihat dan mempertimbangkan untuk penguatan kerja sama," kata dia.
Sejumlah ahli bidang siber asal Australia akan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat. Grigson berharap ahli dari Indoensia akan melakukan hal serupa.
"Isu siber sangat penting untuk kita, Indonesia dan Australia punya tantangan yang sama terkait masalah ini," jelas Grigson.
Indonesia sedang menggarap Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Badan ini ditargetkan rampung akhir tahun ini. Keberadaan lembaga ini dibutuhkan mengingat pengguna internet di Indonesia mencapai 130 juta orang.
BSSN, kata Wiranto, bertugas memproteksi kegiatan siber seluruh Indonesia. Lembaga ini akan berada di bawah Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)