Ilustrasi: Medcom.id
Ilustrasi: Medcom.id

BSSN: 448 Juta Serangan Siber Terjadi Selama 2021

Antara • 29 Juni 2021 03:15
Jakarta: Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat 448 juta serangan siber selama 2021. Kategori serangan siber terbanyak, yakni malware, trojan, dan kebocoran informasi.
 
"Ada 448.491.256 anomali trafik atau serangan siber terjadi di tahun 2021 untuk Januari-Mei," kata Kepala BSSN Hinsa Siburian dalam peluncuran Computer Security Incident Response Team (CSIRT) LIPI 2021 di Jakarta, Senin, 28 Juni 2021.
 
Menurut dia, penggunaan sarana digital berbanding lurus dengan munculnya ancaman. Hinsa mengatakan salah satu yang harus diwaspadai, yakni serangan siber bersifat sosial yang bisa menimbulkan perpecahan.

Baca: Virtual Police Dipastikan Bukan Alat Represi Baru
 
Target serangan siber yang bersifat sosial ialah cara berpikir, sistem kepercayaan, dan perilaku manusia. Pelaku memengaruhi ide, pilihan, pendapat, emosi, tingkah laku, opini, dan motivasi korbannya.
 
"Dalam perang informasi, alat utama senjatanya itu antara lain adalah informasi yang telah direkayasa sedemikian rupa tentu sesuai dengan keinginannya disampaikan kepada sasaran manusia, dan manusia itu bisa berubah sesuai dengan keinginan pelaku," ujar dia.
 
Hinsa mengatakan perang informasi bisa memecah belah sasaran sehingga merusak persatuan. Perang informasi tersebut bisa menyasar dimensi budaya, sosial, ekonomi, politik, militer, dan diplomasi.
 
Beragam teknik digunakan dalam perang informasi. Hal ini meliputi membuat dan menyebarkan bukti-bukti palsu melalui media sosial guna menyebabkan keresahan sosial di masyarakat, mengeksploitasi isu-isu sensitif bagi kelompok masyarakat tertentu, dan membanjiri ruang informasi dengan informasi yang saling bertentangan sehingga publik tidak mampu lagi menilai kredibilitas informasi suatu fenomena.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan