Jakarta: Ancaman tenggelamnya wilayah DKI Jakarta dinilai tak separah daerah lain. Tiga daerah di Jawa Tengah (Jateng) disebut punya ancaman serupa yang lebih mengkhawatirkan.
"Sekarang yang lebih parah dari Jakarta itu (kalau berbicara) dari fakta dan data, yaitu Semarang, Demak, dan Pekalongan," kata Ketua Lembaga Riset Kebencanaan Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB), Heri Andreas, kepada Medcom.id, Kamis, 5 Agustus 2021.
Menurut Heri, secara morfologi tipikal daerah DKI Jakarta serupa dengan tiga wilayah di Jateng. Ancaman penurunan permukaan tanah dan indikasi wilayah terendam tak bisa dihindarkan.
Baca: Tepis Joe Biden, Pakar ITB Beberkan Alasan Jakarta Tak Mungkin Tenggelam
Terlebih, pola tata ruang di wilayah tersebut tak diatur. Kegiatan industri, lahan pertanian, hingga tak ada pengelolaan air tanah bisa memperburuk keadaan.
"Tipikal tata ruangnya belum ideal, water management juga. Itu juga yang sebenarnya menjadi faktor risiko bencana pesisir tersebut," ujar Heri.
Heri melalui kajiannya mencatat terdapat 112 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia yang bakal terendam. Wilayah-wilayah tersebut berada di pesisir.
"Wilayah itu meliputi pantai utara (Pantura) Jawa. Kemudian, pesisir pantai timur Sumatra, mulai dari Medan, ke bawahnya Dumai, Jambi sampai ke Lampung ada (potensi tenggelam). Kemudian, pesisir Kalimantan, mulai dari yang paling barat, selatan sampai ke timur. Lalu, Pontianak, Mentawai, dan Banjarmasin," beber Heri.
Ketua Lab Geodesi ITB ini mengatakan pembenahan di wilayah pesisir bisa mencegah terjadinya penurunan permukaan tanah. Pembangunan tanggul dan mensubtitusi air untuk kebutuhan masyarakat jadi formula dasar.
Heri mengatakan subtitusi air bisa mencegah eksploitasi air tanah berlebihan. Sebab, eksploitasi tersebut dapat menurunkan permukaan tanah.
"Itu rumus baku atau ramuan yang juga dilakukan oleh kota-kota lain di dunia. Eksploitasi dikurangi bahkan dihentikan ya, seperti kasus di Tokyo, Jepang, atau Shanghai, Tiongkok," ucap Heri.
Jakarta: Ancaman
tenggelamnya wilayah DKI Jakarta dinilai tak separah daerah lain. Tiga daerah di Jawa Tengah (Jateng) disebut punya ancaman serupa yang lebih mengkhawatirkan.
"Sekarang yang lebih parah dari Jakarta itu (kalau berbicara) dari fakta dan data, yaitu Semarang, Demak, dan Pekalongan," kata Ketua Lembaga Riset Kebencanaan Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB), Heri Andreas, kepada
Medcom.id, Kamis, 5 Agustus 2021.
Menurut Heri, secara morfologi tipikal daerah DKI Jakarta serupa dengan tiga wilayah di Jateng. Ancaman penurunan permukaan tanah dan indikasi wilayah terendam tak bisa dihindarkan.
Baca:
Tepis Joe Biden, Pakar ITB Beberkan Alasan Jakarta Tak Mungkin Tenggelam
Terlebih, pola tata ruang di wilayah tersebut tak diatur. Kegiatan industri, lahan pertanian, hingga tak ada pengelolaan air tanah bisa memperburuk keadaan.
"Tipikal tata ruangnya belum ideal,
water management juga. Itu juga yang sebenarnya menjadi faktor risiko bencana pesisir tersebut," ujar Heri.
Heri melalui kajiannya mencatat terdapat 112 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia yang bakal terendam. Wilayah-wilayah tersebut berada di pesisir.
"Wilayah itu meliputi pantai utara (Pantura) Jawa. Kemudian, pesisir pantai timur Sumatra, mulai dari Medan, ke bawahnya Dumai, Jambi sampai ke Lampung ada (potensi tenggelam). Kemudian, pesisir Kalimantan, mulai dari yang paling barat, selatan sampai ke timur. Lalu, Pontianak, Mentawai, dan Banjarmasin," beber Heri.
Ketua Lab Geodesi ITB ini mengatakan pembenahan di wilayah pesisir bisa mencegah terjadinya penurunan permukaan tanah. Pembangunan tanggul dan mensubtitusi air untuk kebutuhan masyarakat jadi formula dasar.
Heri mengatakan subtitusi air bisa mencegah eksploitasi air tanah berlebihan. Sebab, eksploitasi tersebut dapat menurunkan permukaan tanah.
"Itu rumus baku atau ramuan yang juga dilakukan oleh kota-kota lain di dunia. Eksploitasi dikurangi bahkan dihentikan ya, seperti kasus di Tokyo, Jepang, atau Shanghai, Tiongkok," ucap Heri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ADN)