Ilustrasi: Medcom.id
Ilustrasi: Medcom.id

Kemenkes: Vaksin untuk Lansia Minim Efek Samping

Antara • 11 November 2021 19:43
Jakarta: Juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi memastikan vaksin untuk lanjut usia (lansia) minim efek samping. Efek samping lokal biasanya nyeri di bagian yang disuntik.
 
"Terkadang demam atau sakit seluruh badan. Kalau demam biasanya akan hilang dalam satu atau dua hari,” kata Nadia dalam Forum Merdeka Barat di Jakarta, Kamis, 11 November 2021.
 
Menurut dia, vaksin covid-19 telah melalui uji klinis. Berdasarkan uji tersebut, vaksin covid-19 tidak memiliki efek samping yang merugikan bagi lansia.

“Justru vaksin ditujukan untuk lansia dan komorbid karena ini kelompok yang paling banyak terdampak. Artinya, kelompok ini mengalami paling banyak sakit covid-19 parah dan kematian,” ucap dia.
 
Dokter spesialis penyakit dalam Dirga Sakti Rambo mengatakan vaksin covid-19 aman untuk lansia dengan komorbid dan lansia dengan penyakit kronis yang terkendali. Vaksinasi covid-19 juga tidak terbatas untuk lansia sampai usia 90 tahun saja.
 
“Sebelum memberi vaksin, kita akan tanya dulu sehari-hari aktivitasnya bagaimana, bisa jalan sendiri tidak, naik tangga, atau aktivitas lainnya bisa mandiri tidak. Kalau semuanya terpenuhi, ia layak divaksinasi. Jadi, syaratnya bukan usia,” ucap Dirga.
 
Menurut Dirga, meskipun beberapa lansia hanya di rumah saja, mereka tetap memerlukan vaksin. Pasalnya, mereka berpotensi terpapar dari anggota keluarga lain yang menjadi orang tanpa gejala (OTG).
 
“Juga ada anggapan bahwa lansia, sisa hidupnya tidak banyak lagi, tidak perlu divaksinasi. Tapi, beberapa orang yang telah tergolong lansia masih aktif sehingga tetap perlu divaksinasi, terutama yang memiliki penyakit seperti diabetes dan darah tinggi,” ujar Dirga.
 
Di samping itu, meskipun saat ini penularan covid-19 mulai bisa ditekan, vaksin covid-19 tetap penting. Hal ini untuk menjaga lansia dari kemunculan varian covid-19 baru yang lebih ganas.

Vaksin untuk Indonesia


Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan