medcom.id, Jakarta: PT KAI (persero) Daerah Operasional 1 telah menerapkan sistem check in dan boarding bagi penumpang kereta api yang berangkat dari stasiun yang berada di wilayah Daop 1 Jakarta.
Kepala KAI Daop 1 Jakarta, John Roberto mengatakan sistem ini bertujuan untuk mengefisiensikan kertas yang ada. Selain itu, untuk menekan peredaran tiket palsu yang selama ini pernah terjadi di beberapa daerah, apalagi menjelang momen mudik lebaran yang memunculkan banyak calo.
Penerapan sistem serupa penumpang pesawat ini dilakukan PT KAI untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa KA. Sistem boarding pass ini sebelumnya telah diterapkan di Daop 2 Bandung, Daop 5 Purwokerto, dan Daop 6 Yogyakarta.
"Untuk Jakarta sudah dilakukan di Stasiun Gambir. Untuk Stasiun Senen mungkin setelah lebaran," kata John di Jakarta, Sabtu (7/2/2016).
Dengan adanya sistem boarding yang baru ini setiap penumpang yang akan bepergian menggunakan kereta api keberangkatan dari Stasiun Gambir harus melakukan check-in pada mesin check in mandiri yang telah disediakan di stasiun, mulai dua belas jam sebelum keberangkatan KA.
Check in dilakukan dengan cara mengetikkan kode booking yang tercantum pada bukti transaksi pembelian tiket di mesin check in mandiri. Mesin ini akan mengeluarkan boarding pass yang mencantumkan nama dan ID penumpang, kode booking, dan nama KA beserta tujuan dan jadwal keberangkatan.
Boarding pass inilah yang kemudian harus dibawa penumpang saat pemeriksaan identitas di boarding gate stasiun. Proses check-in menggunakan mesin check-in mandiri di stasiun keberangkatan rata- rata hanya butuh waktu 5 detik. Durasi waktu ini lebih cepat 10 detik dibandingkan proses cetak tiket mandiri yang rata- rata memerlukan 15 detik per tiket.
Menurut John, sistem ini mengatur peredaran penumpang di stasiun menjadi lebih tertib. Sehingga tidak ada yang menunggu lama.
"Semua menjadi enak dan tertib sekali. Walaupun sekali datang 5.000 orang masuk stasiun, kita bisa atur flow-nya," ujar John.
Sedangkan untuk penumpang yang membeli tiket go show, Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Bambang S Prayitno menerangkan, setelah mendapatkan tiket, penumpang tetap harus melakukan check in pada mesin check in mandiri untuk mencetak boarding pass.
Setelah berhasil mencetak boarding pass, maka penumpang dapat segera menuju boarding gate untuk pemeriksaan identitas. Petugas akan melakukan verifikasi boarding pass dengan perangkat scanner serta memeriksa kecocokan data dengan Kartu Identitas asli penumpang.
"Penumpang tetap wajib menunjukan Kartu Identitas asli yang ada fotonya, jika data pada boarding pass dan ID tidak sesuai tetap dilarang masuk dan dianggap hangus," jelas Bambang.
Perseroan berencana menambah jumlah mesin check in mandiri secara bertahap di stasiun-stasiun kereta api untuk mengimbangi dengan jumlah penumpang yang akan melakukan perjalanan. Dengan penerapan sistem check-in, boarding pass tidak akan bisa didapatkan penumpang tanpa ada kode boking transaksi pembelian tiket.
Sehingga dipastikan tidak akan ada lagi penggunaan tiket palsu. Selain antisipasi terhadap tiket palsu, sistim ini juga akan meniadakan ketidaksesuaian tanggal keberangkatan tiket penumpang.
Untuk tanggal keberangkatan yang tidak sesuai dipastikan tidak akan berhasil melakukan proses check-in. Diharapkan penerapan sistem check-in di stasiun keberangkatan ini akan semakin meningkatkan ketertiban dan keamanan penumpang kereta api.
medcom.id, Jakarta: PT KAI (persero) Daerah Operasional 1 telah menerapkan sistem check in dan boarding bagi penumpang kereta api yang berangkat dari stasiun yang berada di wilayah Daop 1 Jakarta.
Kepala KAI Daop 1 Jakarta, John Roberto mengatakan sistem ini bertujuan untuk mengefisiensikan kertas yang ada. Selain itu, untuk menekan peredaran tiket palsu yang selama ini pernah terjadi di beberapa daerah, apalagi menjelang momen mudik lebaran yang memunculkan banyak calo.
Penerapan sistem serupa penumpang pesawat ini dilakukan PT KAI untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa KA. Sistem boarding pass ini sebelumnya telah diterapkan di Daop 2 Bandung, Daop 5 Purwokerto, dan Daop 6 Yogyakarta.
"Untuk Jakarta sudah dilakukan di Stasiun Gambir. Untuk Stasiun Senen mungkin setelah lebaran," kata John di Jakarta, Sabtu (7/2/2016).
Dengan adanya sistem boarding yang baru ini setiap penumpang yang akan bepergian menggunakan kereta api keberangkatan dari Stasiun Gambir harus melakukan check-in pada mesin check in mandiri yang telah disediakan di stasiun, mulai dua belas jam sebelum keberangkatan KA.
Check in dilakukan dengan cara mengetikkan kode booking yang tercantum pada bukti transaksi pembelian tiket di mesin check in mandiri. Mesin ini akan mengeluarkan boarding pass yang mencantumkan nama dan ID penumpang, kode booking, dan nama KA beserta tujuan dan jadwal keberangkatan.
Boarding pass inilah yang kemudian harus dibawa penumpang saat pemeriksaan identitas di boarding gate stasiun. Proses check-in menggunakan mesin check-in mandiri di stasiun keberangkatan rata- rata hanya butuh waktu 5 detik. Durasi waktu ini lebih cepat 10 detik dibandingkan proses cetak tiket mandiri yang rata- rata memerlukan 15 detik per tiket.
Menurut John, sistem ini mengatur peredaran penumpang di stasiun menjadi lebih tertib. Sehingga tidak ada yang menunggu lama.
"Semua menjadi enak dan tertib sekali. Walaupun sekali datang 5.000 orang masuk stasiun, kita bisa atur flow-nya," ujar John.
Sedangkan untuk penumpang yang membeli tiket go show, Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Bambang S Prayitno menerangkan, setelah mendapatkan tiket, penumpang tetap harus melakukan check in pada mesin check in mandiri untuk mencetak boarding pass.
Setelah berhasil mencetak boarding pass, maka penumpang dapat segera menuju boarding gate untuk pemeriksaan identitas. Petugas akan melakukan verifikasi boarding pass dengan perangkat scanner serta memeriksa kecocokan data dengan Kartu Identitas asli penumpang.
"Penumpang tetap wajib menunjukan Kartu Identitas asli yang ada fotonya, jika data pada boarding pass dan ID tidak sesuai tetap dilarang masuk dan dianggap hangus," jelas Bambang.
Perseroan berencana menambah jumlah mesin check in mandiri secara bertahap di stasiun-stasiun kereta api untuk mengimbangi dengan jumlah penumpang yang akan melakukan perjalanan. Dengan penerapan sistem check-in, boarding pass tidak akan bisa didapatkan penumpang tanpa ada kode boking transaksi pembelian tiket.
Sehingga dipastikan tidak akan ada lagi penggunaan tiket palsu. Selain antisipasi terhadap tiket palsu, sistim ini juga akan meniadakan ketidaksesuaian tanggal keberangkatan tiket penumpang.
Untuk tanggal keberangkatan yang tidak sesuai dipastikan tidak akan berhasil melakukan proses check-in. Diharapkan penerapan sistem check-in di stasiun keberangkatan ini akan semakin meningkatkan ketertiban dan keamanan penumpang kereta api.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)