medcom.id, Jakarta: Penyidik kepolisian telah melakukan serangkaian pemeriksaan pada jasad wanita hamil yang dimutilasi di Cikupa, Tangerang, Banten. Pelaku diduga memutilasi jasad korban agar mudah dibawa.
Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Musyafak mengatakan, dari hasil autopsi, pelaku memutilasi korban menggunakan gergaji. Menurutnya, pelaku memotong tubuh korban menjadi lima bagian.
"Pelaku memotong tepatnya seperti menggunakan gergaji. Karena tulangnya (potongan) juga rapi, tapi masih perlu dibuktikan," kata Musyafak di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Musyafak menuturkan, pelaku memutilasi agar jasad korban mudah dibawa untuk dibuang. Menurutnya, dari potongan tubuh yang telah diperiksa, pelaku terindikasi sebagai pelaku pembunuhan biasa. Pembunuhan juga tidak terencana.
"Barangkali untuk memudahkan supaya gampang dibawa. Kalau dilaksanakan secara profesional sepertinya tidak," kata Musyafak.
Polisi terus menyelidiki kasus kematian Nur Atikah, wanita hamil yang dimutilasi di Cikupa, Tangerang, Banten. Penyelidik sudah mengambil sampel DNA sejumlah orang untuk mencari jejak pelaku mutilasi.
Musyafak yakin, hasil tes DNA bisa banyak membantu penyidik mengungkap pembunuhan mutilasi itu. Meskipun beberapa keterangan saksi sudah mengarah pada pelaku, polisi juga ingin membuktikannya secara ilmiah.
"Kita buktikan secara ilmiah, kita tunggu hasil DNA nya," imbuh Musyafak.
Nur Atikah ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan Kamis pagi 14 April. Wanita yang diketahui tengah hamil tujuh bulan itu tewas dimutilasi di kontrakannya kawasan Cikupa, Tangerang.
medcom.id, Jakarta: Penyidik kepolisian telah melakukan serangkaian pemeriksaan pada jasad wanita hamil yang dimutilasi di Cikupa, Tangerang, Banten. Pelaku diduga memutilasi jasad korban agar mudah dibawa.
Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Musyafak mengatakan, dari hasil autopsi, pelaku memutilasi korban menggunakan gergaji. Menurutnya, pelaku memotong tubuh korban menjadi lima bagian.
"Pelaku memotong tepatnya seperti menggunakan gergaji. Karena tulangnya (potongan) juga rapi, tapi masih perlu dibuktikan," kata Musyafak di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Musyafak menuturkan, pelaku memutilasi agar jasad korban mudah dibawa untuk dibuang. Menurutnya, dari potongan tubuh yang telah diperiksa, pelaku terindikasi sebagai pelaku pembunuhan biasa. Pembunuhan juga tidak terencana.
"Barangkali untuk memudahkan supaya gampang dibawa. Kalau dilaksanakan secara profesional sepertinya tidak," kata Musyafak.
Polisi terus menyelidiki kasus kematian Nur Atikah, wanita hamil yang dimutilasi di Cikupa, Tangerang, Banten. Penyelidik sudah mengambil sampel DNA sejumlah orang untuk mencari jejak pelaku mutilasi.
Musyafak yakin, hasil tes DNA bisa banyak membantu penyidik mengungkap pembunuhan mutilasi itu. Meskipun beberapa keterangan saksi sudah mengarah pada pelaku, polisi juga ingin membuktikannya secara ilmiah.
"Kita buktikan secara ilmiah, kita tunggu hasil DNA nya," imbuh Musyafak.
Nur Atikah ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan Kamis pagi 14 April. Wanita yang diketahui tengah hamil tujuh bulan itu tewas dimutilasi di kontrakannya kawasan Cikupa, Tangerang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)