Jakarta: Tim Kerja Kemitraan Indonesia dengan negara maju untuk transisi energi, JETP resmi beroperasi mulai Jumat, 17 Februari 2023. Sekretariat ini akan menjadi pusat informasi perencanaan dan koordinasi serta pemantauan dan evaluasi proyek senilai USD20 miliar yang diumumkan pada KTT G20 beberapa saat lalu.
Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan program yang dikoordinasi sekretariat JETP, yaitu pengembangan energi bersih khususnya energi terbarukan, percepatan pensiun dini PLTU Batubara, program peningkatan efisiensi energi, dan pengembangan industri pendukung energi terbarukan.
“Sesuai dengan namanya Just Energy Transition Partnership (JETP) sebuah program kemitraan untuk memastikan sektor energi ini bisa berkontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca,“ kata Dadan Kusdiana dalam tayangan Metro TV, Jumat, 17 Februari 2023.
Dadan menjelaskan program JETP akan tetap memperhatikan prinsip keadilan, prinsip ketahanan energi, dan juga memastikan harga energi tetap terjangkau.
“Jadi prinsip keadilan, masyarakat harus tetap mendapatkan akses energi, energinya semakin bersih, prinsip ketahanan energi, dan juga energinya harus tetap terjangkau,” tutur Dadan.
Hal ini sebagai salah satu bentuk komitmen 10 negara maju yang tergabung dalam internasional partners group (IPG) untuk mendukung percepatan transisi energi di Indonesia.
Dalam KTT G20 di Bali pada November 2022, Indonesia dan pimpinan IPG, yang dikepalai bersama oleh Amerika Serikat (AS) dan Jepang, dan beranggotakan Kanada, Denmark, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Norwegia, dan Inggris, meluncurkan kemitraan guna mendukung target baru yang ambisius untuk transisi sektor energi yang adil di Indonesia.
Untuk mencapai target ini, pendanaan awal publik dan swasta senilai USD20 miliar selama periode tiga hingga lima tahun akan dikerahkan melalui koordinasi Sekretariat JETP.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Tim Kerja Kemitraan Indonesia dengan negara maju untuk
transisi energi, JETP resmi beroperasi mulai Jumat, 17 Februari 2023. Sekretariat ini akan menjadi pusat informasi perencanaan dan koordinasi serta pemantauan dan evaluasi proyek senilai USD20 miliar yang diumumkan pada KTT G20 beberapa saat lalu.
Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi
Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan program yang dikoordinasi sekretariat JETP, yaitu pengembangan energi bersih khususnya energi terbarukan, percepatan pensiun dini PLTU Batubara, program peningkatan efisiensi energi, dan pengembangan industri pendukung
energi terbarukan.
“Sesuai dengan namanya Just Energy Transition Partnership (JETP) sebuah program kemitraan untuk memastikan sektor energi ini bisa berkontribusi dalam penurunan
emisi gas rumah kaca,“ kata Dadan Kusdiana dalam tayangan
Metro TV, Jumat, 17 Februari 2023.
Dadan menjelaskan program JETP akan tetap memperhatikan prinsip keadilan, prinsip ketahanan energi, dan juga memastikan harga energi tetap terjangkau.
“Jadi prinsip keadilan, masyarakat harus tetap mendapatkan akses energi, energinya semakin bersih, prinsip ketahanan energi, dan juga energinya harus tetap terjangkau,” tutur Dadan.
Hal ini sebagai salah satu bentuk komitmen 10 negara maju yang tergabung dalam internasional partners group (IPG) untuk mendukung percepatan transisi energi di Indonesia.
Dalam KTT G20 di Bali pada November 2022, Indonesia dan pimpinan IPG, yang dikepalai bersama oleh Amerika Serikat (AS) dan Jepang, dan beranggotakan Kanada, Denmark, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Norwegia, dan Inggris, meluncurkan kemitraan guna mendukung target baru yang ambisius untuk transisi sektor energi yang adil di Indonesia.
Untuk mencapai target ini, pendanaan awal publik dan swasta senilai USD20 miliar selama periode tiga hingga lima tahun akan dikerahkan melalui koordinasi Sekretariat JETP.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)